Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Tolak Usulan Perdamaian dari Indonesia: Proposal Aneh dan Pro Rusia

Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov tolak usulan perdamaian dari Indonesia. Ia menyebut proposal itu aneh dan terkesan pro-Rusia.

Editor: Daryono
Sergei SUPINSKY / AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberi isyarat saat dia berbicara selama konferensi pers bersama dengan timpalannya dari Estonia Alar Karis setelah pembicaraan mereka di Kyiv, pada 2 Juni 2023. Sergei SUPINSKY / AFP - Menteri Pertahanan Ukraina menolak rencana perdamaian Rusia-Ukraina yang diajukan oleh Indonesia. 

Prabowo membagikan rencana multi-poinnya.

Ia mengusulkan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina.

Kemudian, diikuti dengan pembentukan zona demiliterisasi antara garis depan saat ini, misi PBB, dan referendum wilayah yang disengketakan.

Komentar Uni Eropa

Josep Borrell, Perwakilan Tinggi UE untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan/Wakil Presiden, saat melakukan kunjungan kerja di Moldova pada Kamis (1/6/2023).
Josep Borrell, Perwakilan Tinggi UE untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan/Wakil Presiden, saat melakukan kunjungan kerja di Moldova pada Kamis (1/6/2023). (Twitter/Josep Borrell)

Baca juga: Menteri Pertanian Rusia Klaim Negaranya Sumbang 20 Persen dari Ekspor Gandum Global

Selain Ukraina, Uni Eropa juga mengkritik proposal perdamaian yang diajukan Indonesia itu.

Mereka menilai, proposal yang diajukan Indonesia sama seperti penyerahan wilayah Ukraina pada Rusia.

Perwakilan tinggi UE untuk kebijakan luar negeri, Josep Borrell, berbicara langsung setelah Menteri Pertahanan Indonesia berpidato.

Ia mengatakan harus ada kedamaian yang adil, bukan kedamaian penyerahan diri, dikutip dari Reuters.

“Kita perlu membawa perdamaian ke Ukraina, tetapi itu harus menjadi perdamaian yang adil, bukan perdamaian penyerahan,” kata Borrell, mengomentari usulan Indonesia.

Prabowo: Indonesia Bersikap Netral

Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto (kanan) menghadiri KTT Dialog Shangri-La di Singapura pada 11 Juni 2022.
Roslan RAHMAN/AFP
Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto (kanan) menghadiri KTT Dialog Shangri-La di Singapura pada 11 Juni 2022. Roslan RAHMAN/AFP (Roslan RAHMAN/AFP)

Prabowo mengatakan Indonesia tidak berusaha memihak siapa yang benar atau salah dalam perang itu.

Dia menegaskan kembali, bangsa Indonesia memilih di PBB untuk menentang invasi Rusia, dikutip dari AFR.

Namun dia mengatakan penghentian permusuhan dalam konflik itu penting, menyebutkan daftar negara-negara Asia dan Afrika yang telah menderita akibat perang dalam beberapa dekade terakhir.

“Tanyakan kepada teman-teman Vietnam kami, saudara-saudara Vietnam kami, tanyakan kepada saudara-saudara Kamboja kami, tanyakan kepada mereka berapa kali mereka telah diserbu,” kata Prabowo.

“Tanyakan kepada orang Indonesia sudah berapa kali mereka diserbu. Kami tahu perang. Kami ingin menyelesaikan, kami ingin membantu, tapi sekali lagi terserah kedua belah pihak. Untuk apa Perserikatan Bangsa-Bangsa jika bukan penyelesaian konflik,” lanjutnya.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved