Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Soal Serangan Balasan ke Rusia, Ukraina Takut Tak Bisa Penuhi Ekspektasi Tinggi dari Barat

Ukraina pesimis, serangan balasan ke Rusia mungkin sulit penuhi ekspektasi tinggi dari Barat. Ukraina menyerukan pasokan senjata yang lebih banyak.

POTUS/Ukrainian Presidential Press Office/Oleksii Reznikov
Kolase foto Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (tengah), Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov (kanan). - Terbebani ekspektasi hasil serangan balasan ke Rusia, Ukraina takut tidak bisa mengesankan mitranya, terutama AS. 

"Tapi saya tidak bisa memberi tahu Anda seperti apa skala keberhasilan ini. Sepuluh kilometer, 30 kilometer, 100 kilometer, 200 kilometer?" katanya kepada Ukrainska Pravda.

Saat ini Rusia memiliki keunggulan geografis dan jumlah tentara yang lebih banyak.

Ukraina yang sadar akan hambatan yang sangat besar, terus menuntut senjata tambahan dari pendukungnya di Barat.

"Ukraina akan melancarkan serangan balasan segera setelah menerima senjata yang telah disepakati dengan mitranya," kata Presiden Zelensky.

Sistem pertahanan udara Patriot Belanda yang akan diberikan kepada Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersama Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, dan Menteri Pertahanan Belanda Kajsa Ollongren melihat sampel bantuan militer yang diberikan kepada Ukraina, dalam kunjungannya di Den Haag pada Kamis (4/5/2023).
Sistem pertahanan udara Patriot Belanda yang akan diberikan kepada Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersama Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, dan Menteri Pertahanan Belanda Kajsa Ollongren melihat sampel bantuan militer yang diberikan kepada Ukraina, dalam kunjungannya di Den Haag pada Kamis (4/5/2023). (Ukrainian Presidential Press Office)

Baca juga: Penulis Pro-Perang Rusia Terluka akibat Ledakan Bom Mobil, Pelaku Diduga Pro-Ukraina

Persiapan Serangan Balasan Ukraina

Sementara itu, Reznikov sebagai Menteri Pertahanan Ukraina, mengatakan 90 persen unit serangan pertama telah siap untuk memulai operasi.

Beberapa unit lainnya masih berada di luar negeri untuk berlatih.

Meski terbebani ekspektasi Barat, Presiden Zelensky mengatakan Ukraina berhasil meraih kemajuan di beberapa wilayah, tapi enggan menyebutkannya.

"Saya tidak dapat memberi tahu Anda kota mana, perbatasan mana yang (dianggap) sukses signifikan bagi kami, dan mana yang rata-rata sukses. Saya hanya tidak ingin Rusia mengetahui di front mana, di mana, dan kapan kita akan menyerang," kata Presiden Zelensky.

Menhan Reznikov mengatakan, serangan balasan itu tidak hanya akan membebaskan desa dan kota, tapi juga memotong rantai logistik Rusia serta mengurangi kemampuan ofensif mereka.

Peluncur rudal balistik antarbenua Yars Rusia berparade melalui Lapangan Merah selama parade militer Hari Kemenangan di Moskow tengah pada 9 Mei 2022. - Rusia merayakan ulang tahun ke-77 kemenangan atas Nazi Jerman selama Perang Dunia II. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP)
Peluncur rudal balistik antarbenua Yars Rusia berparade melalui Lapangan Merah selama parade militer Hari Kemenangan di Moskow tengah pada 9 Mei 2022. - Rusia merayakan ulang tahun ke-77 kemenangan atas Nazi Jerman selama Perang Dunia II. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP) (AFP/ALEXANDER NEMENOV)

Baca juga: Zelensky Cek Sistem Patriot, Artileri, dan Kendaraan Militer dari Belanda untuk Ukraina

Barat Tolak Kirim Senjata Jarak Jauh ke Ukraina

Presiden Zelensky mengatakan, mitra Baratnya menolak untuk mengirimkan senjata jarak jauh kepada Ukraina.

Mitra Barat Ukraina, katanya, tidak ingin memicu eskalasi besar-besaran dari Rusia karena senjata jarak jauh dapat menjangkau wilayah Rusia.

Di sisi lain, tidak adanya senjata semacam itu telah menempatkan Ukraina di posisi yang sulit untuk maju.

"Saya tidak begitu mengerti, saya akan memberi tahu Anda terus terang, mengapa kami tidak bisa mendapatkan artileri jarak jauh," katanya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved