Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Soal Serangan Balasan ke Rusia, Ukraina Takut Tak Bisa Penuhi Ekspektasi Tinggi dari Barat

Ukraina pesimis, serangan balasan ke Rusia mungkin sulit penuhi ekspektasi tinggi dari Barat. Ukraina menyerukan pasokan senjata yang lebih banyak.

POTUS/Ukrainian Presidential Press Office/Oleksii Reznikov
Kolase foto Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (tengah), Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov (kanan). - Terbebani ekspektasi hasil serangan balasan ke Rusia, Ukraina takut tidak bisa mengesankan mitranya, terutama AS. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Volodymyr Zelensky dan Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov mengatakan mereka mencoba menurunkan harapan dari mitra Baratnya.

Presiden Zelensky bersama Menhan Reznikov menyampaikan hal ini dalam wawancara mereka dengan The Washington Post.

"Ekspektasi serangan balasan Ukraina terlalu tinggi di dunia," kata Menhan Reznikov.

"Kebanyakan orang menunggu sesuatu yang besar," katanya.

Menurut Reznikov, hal ini dapat menimbulkan kekecewaan emosional.

"Penumpukan menjelang penyerangan, yang detailnya masih dirahasiakan, telah membuat para pejabat Ukraina bergulat dengan pertanyaan sulit; Hasil apa yang akan cukup untuk mengesankan Barat, khususnya AS?" katanya.

Baca juga: Puluhan Drone Ukraina Serang Rusia di Krimea, Susul Peluncuran Rudal Balistik

Beberapa orang khawatir, jika Ukraina gagal, mereka mungkin kehilangan bantuan militer internasional atau menghadapi tekanan baru untuk berunding dengan Rusia.

Perundingan itu hampir pasti akan melibatkan tuntutan Rusia untuk negosiasi penyerahan empat wilayah berdaulat Ukraina kepada Rusia.

"Saya percaya bahwa semakin banyak kemenangan yang kita miliki di medan perang, terus terang, semakin banyak orang yang percaya pada kita, yang berarti kita akan mendapat lebih banyak bantuan," kata Presiden Zelensky.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpidato saat mengunjungi Helsinki, Finlandia pada Rabu (3/5/2023). Dalam kunjungannya, Presiden Zelensky bertemu dengan pejabat Finlandia, Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen dan Perdana Menteri Islandia Katrin Jakobsdottir.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpidato saat mengunjungi Helsinki, Finlandia pada Rabu (3/5/2023). Dalam kunjungannya, Presiden Zelensky bertemu dengan pejabat Finlandia, Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen dan Perdana Menteri Islandia Katrin Jakobsdottir. (Ukrainian Presidential Press Office)

Baca juga: Ukraina Tuduh Rusia Gunakan Bom Fosfor di Bakhmut untuk Bakar Gedung Tanpa Penghuni

Ekspektasi Tinggi terhadap Ukraina

The Washington Post mencatat, ekspektasi yang meningkat sebagian disebabkan oleh kemenangan Ukraina sebelumnya di medan perang.

Pertama, Ukraina berhasil memukul mundur upaya Rusia untuk merebut Kyiv dan mengusir Rusia dari benteng mereka di Kharkiv dan Kherson.

"Kami menginspirasi karena diyakini kami akan jatuh dalam waktu 72 jam," kata Reznikov.

"Namun, berdasarkan pengalaman, para mitra sekarang memiliki harapan yang sama bahwa Ukraina akan berhasil lagi," katanya.

Menurut Reznikov, mitra Barat membutuhkan contoh sukses lain karena Ukraina harus menunjukkannya kepada 'orang-orang mereka'.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved