Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Presiden Belarus Dukung Rusia di Donetsk, Ukraina Protes dan Tarik Duta Besarnya dari Minsk

Presiden Belarus Alexander Lukashenko mendukung Rusia di Donetsk, Ukraina protes dengan menarik Duta Besarnya di Minsk untuk kembali ke Kyiv.

President of Russia
Pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarus Alexander Grigoryevich Lukashenko di St. Petersburg, Rusia, pada 30 Desember 2021. - Presidan Belarus menyatakan dukungannya pada Rusia di Donetsk, dengan menawarkan bantuan untuk membangun Repbulik Rakyat Donetsk, wilayah Ukraina yang direbut oleh Rusia pada September 2022 lalu. 

“Ada banyak pekerjaan di depan,” kata Presiden Alexander Lukashenko selama pertemuan tersebut, menurut kantor berita BelTa.

“Perusahaan industri dan pertanian perlu dihidupkan kembali. Pada akhirnya, orang akan tinggal di sana, 100 persen. Dan orang-orang ini perlu diberi makan," katanya dengan yakin.

Oleh karena itu, kami siap memberikan semua bantuan yang diperlukan agar orang-orang yang tidak asing bagi kami akhirnya berhenti menderita," lanjutnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarus Alexander Lukashenko bertemu dalam agenda bilateral Rusia-Belarusia untuk membahas perkembangan Negara Kesatuan, pada 10 September 2021.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarus Alexander Lukashenko bertemu dalam agenda bilateral Rusia-Belarusia untuk membahas perkembangan Negara Kesatuan, pada 10 September 2021. (President of Russia)

Baca juga: Rusia Latih Tentara Belarus Pakai Rudal Taktis, Jelang Penyebaran Senjata Nuklir

Hubungan Belarus dan Rusia

Belarus telah lama menjadi sekutu dekat Rusia, namun tidak berpartisipasi langsung dalam invasi Rusia di Ukraina.

Rusia dan Belarus membentuk pengelompokan militer bersama di wilayah Belarusi pada musim gugur 2022 lalu, untuk mengatasi ancaman yang dirasakan dari Barat.

Presiden Alexander Lukashenko menuduh negara-negara Barat ingin menyeret Belarusi ke dalam perang Ukraina untuk memperluas garis depan dan memperluas sumber daya pasukan Rusia.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan pada Maret 2023 lalu, Rusia bermaksud untuk menempatkan senjata nuklir taktis di Belarus pada awal musim panas ini, dikutip dari RT.

Keputusan ini diambil setelah Inggris berencana untuk memasok amunisi depleted uranium ke Ukraina.

Sebelumnya, Belarus telah berulang kali meminta Rusia untuk menyebarkan senjata nuklir di negaranya.

Belarus khawatir terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh senjata nuklir AS yang ditempatkan di negara-negara tetangganya.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved