Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rencana Perang AS-NATO di Ukraina Bocor, Ungkap Pengintaian terhadap Rusia

Rencana perang AS-NATO di Ukraina bocor di media sosial. Beberapa dokumen mengungkap analisi dan hasil pengintaian intelijen AS terhadap Rusia.

STAF/AFP
File foto ini diambil pada tanggal 26 Desember 2011 menunjukkan gedung Pentagon di Washington, DC. - Pentagon meninjau kabar kebocoran data rahasia yang mengungkap rencana perang AS-NATO di Ukraina, serta pengintaian terhadap Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Dokumen rahasia yang menyebutkan perang rahasia Amerika Serikat (AS) dan NATO di Ukraina bocor di media sosial.

Departemen Pertahanan AS, Pentagon, menyelidiki kebocoran dokumen yang ditandai dengan 'Sangat Rahasia' itu.

New York Times melaporkan, slide presentasi dalam dokumen 'sangat rahasia' itu menunjukkan kekuatan pasukan yang dinilai, garis waktu untuk pengiriman senjata, pengeluaran amunisi, dan lain-lain.

Sumber awal yang mengunggah data itu masih belum jelas, namun Pentagon masih melakukan peninjauan masalah ini.

"Kami mengetahui laporan postingan media sosial dan departemen sedang meninjau masalah ini," kata juru bicara Pentagon, Sabrina Singh.

Pihak Pentagon mengatakan, mereka bekerja untuk menghapus dokumen-dokumen itu dari internet, namun belum berhasil pada Kamis (6/4/2023) malam.

Baca juga: Wagner Klaim Rusia Kuasai Kota Bakhmut, Barat Sebut Ukraina Belum Terkalahkan

Salah satu dokumen bertanda "rahasia besar" memberikan "Status Konflik per 1 Maret", yang menunjukkan slide tersebut berumur beberapa minggu.

Meskipun dokumen-dokumen itu tidak menjelaskan rencana pertempuran khusus, file tersebut memperlihatkan sekilas penilaian intelijen AS untuk tingkat pasukan Rusia dan Ukraina, jadwal pelatihan dan pengiriman peralatan, data cuaca, serta pengeluaran amunisi – termasuk untuk platform HIMARS yang dipasok AS.

Pentagon sebelumnya tidak mengungkapkan tingkat di mana pasukan Ukraina menggunakan amunisi untuk senjata tersebut.

Presiden AS Joe Biden berbicara selama upacara peringatan untuk menandai peringatan 21 tahun serangan 9/11, di Pentagon di Washington, DC, pada 11 September 2022.
Presiden AS Joe Biden berbicara selama upacara peringatan untuk menandai peringatan 21 tahun serangan 9/11, di Pentagon di Washington, DC, pada 11 September 2022. (ROBERTO SCHMIDT / AFP)

Baca juga: Aktivis Rusia Rekam Kekalahan Putin di Ukraina, Temukan 1.400 Makam Tentara Wagner

Analis militer mengatakan dokumen itu tampaknya telah dimodifikasi di beberapa bagian dari format aslinya, melebih-lebihkan perkiraan Amerika tentang korban perang Ukraina dan meremehkan perkiraan tentara Rusia yang tewas.

"Modifikasi dapat menunjukkan upaya disinformasi oleh Moskow," kata para analis. 

File lain mencantumkan 12 brigade tempur Ukraina baru, yang biasanya terdiri dari 4.000 hingga 5.000 tentara.

File ini mencatat blok AS dan NATO sedang melatih dan memasok sembilan dari mereka.

Dari jumlah tersebut, dokumen itu menyatakan enam brigade tempur akan siap pada akhir Maret 2023, dan tiga sisanya pada 30 April 2023, dikutip dari RT.

Presiden Rusia Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin (President of Russia)

Baca juga: Bill Clinton Ungkap Penyesalan atas Kesepakatan Rusia-Ukraina yang Buat Kyiv Serahkan Senjata Nuklir

Meski menyimpan sejumlah informasi penting, dokumen-dokumen itu tidak memberikan rencana pertempuran khusus, seperti bagaimana, kapan, dan di mana Ukraina berniat untuk melancarkan serangannya

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved