Australia akan Pasok Drone Lebih Banyak ke Ukraina, Terapkan Sanksi Baru untuk Rusia

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY – Pemerintah Australia akan mengirimkan lebih banyak pesawat tanpa awak atau drone ke Ukraina untuk membantu angkatan perangnya bertempur melawan invasi Rusia.

"Kami terus mendukung Ukraina," kata Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dalam sebuah pernyataan.

"Dengan pengiriman drone ini, kami yakin Angkatan Bersenjata Ukraina dapat mengintai dan mengawasi musuh di medan perang,” sambungnya.

Selain mengirimkan drone, Australia juga akan memberlakukan sanksi keuangan baru yang ditargetkan terhadap 90 individu Rusia dan 40 entitas.

Target terbaru termasuk menteri Rusia yang mengawasi sektor energi, sumber daya dan industri, serta pemain kunci dalam pertahanan termasuk produsen senjata Kalashnikov Concern, perusahaan penerbangan Tupolev dan pengembang kapal selam Admiralty Shipyards.

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong akan berusaha mendesak China untuk mengambil langkah-langkah guna meredakan konflik.

Sejak Moskow memulai invasi setahun yang lalu, Australia telah memberikan paket bantuan militer senilai 340 juta dolar AS, termasuk melarang ekspor bijih alumina dan aluminium serta bauksit ke Rusia.

Baca juga: 6 Balon Mata-mata Rusia Ditembak Jatuh di Kota Kyiv Ukraina, Disebut Gantikan Drone Pengintai

Di sisi lain, Gedung Putih telah mengonfirmasi akan memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia, ketika Presiden AS Joe Biden secara virtual bertemu dengan para pemimpin G7 dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Jumat (24/2/2023).