Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Dinilai Terlalu Ikut Campur, Rusia Minta AS Tarik Pasokan Senjata dan Pasukannya di Ukraina

Rusia menilai AS terlalu ikut campur dalam konflik Rusia VS Ukraina. Kemenlu Rusia minta AS menarik pasokan senjata dan pasukannya di Ukraina.

AFP/DIMITAR DILKOFF
Presiden AS Joe Biden (kanan) berjalan di samping Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) saat ia tiba untuk berkunjung di Kyiv pada 20 Februari 2023. - Presiden AS Joe Biden melakukan perjalanan kejutan ke Kyiv pada 20 Februari 2023, menjelang peringatan pertama invasi Rusia ke Ukraina, wartawan AFP melihatnya. Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di ibu kota Ukraina pada kunjungan pertamanya ke negara itu sejak awal konflik. - Rusia menilai AS terlalu ikut campur dalam konflik Rusia VS Ukraina. Kemenlu Rusia minta AS menarik pasokan senjata dan pasukannya di Ukraina. (Photo by Dimitar DILKOFF / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Rusia, Lynne Tracy, karena menilai AS terlalu ikut campur konflik Rusia dan Ukraina.

Pada Selasa (21/2/2023), pihak Rusia mengirimkan pemberitahuan pada AS yang mengatakan, AS memperluas keterlibatannya dalam perang di Ukraina.

Rusia menuduh AS memasok senjata ke Angkatan Bersenjata Ukraina serta berbagi informasi tentang infrastruktur militer dan sipil Rusia dengan Ukraina.

"Dalam hal ini, duta besar telah diberitahu tentang kontra-produktivitas dari tindakan agresif AS saat ini," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia, dikutip dari The Moscow Times.

Kementerian Luar Negeri Rusia juga menuntut AS menarik tentara dan peralatan dari Ukraina.

Permintaan itu merujuk pada bantuan militer Barat ke Ukraina.

Baca juga: Jelang 1 Tahun Invasi Rusia ke Ukraina, Biden Sebut Perang Takkan Pernah Jadi Kemenangan bagi Rusia

Lynne Tracy diberi catatan yang menyatakan AS memberi senjata pada tentara Ukraina dan mendorong Ukraina untuk menyerang sasaran di dalam Rusia, dikutip dari Meduzas.

Hal itu disebut sebagai bukti ketidakmampuan dan kepalsuan klaim pihak Amerika, karena AS bukan pihak dalam konflik sehingga menggunakan Ukraina untuk menyerang Rusia.

"Tercatat secara khusus bahwa untuk meredakan situasi, Washington harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan penarikan tentara dan peralatan AS-NATO dan juga menghentikan kegiatan anti-Rusia," tambahnya.

Langkah itu dilakukan hanya sehari setelah Presiden AS Joe Biden melakukan perjalanan ke Kyiv.

Joe Biden menjanjikan pengiriman senjata baru senilai $500 juta ke Ukraina menjelang peringatan pertama invasi Rusia.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pidato kenegaraan pada Selasa (21/2/2023).

Vladimir Putin berjanji untuk melanjutkan kampanye militer Rusia di Ukraina dan mengatakan pengiriman senjata Barat lebih lanjut ke Ukraina akan memicu tanggapan Rusia.

"Semakin jauh sistem Barat dikirim ke Ukraina, semakin jauh kita harus mendorong ancaman dari perbatasan kita," kata Putin dalam pidatonya di kedua majelis parlemen di Moskow.

Dua anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yakni Prancis dan AS dilaporkan tengah menggelar latihan tempur arteri di kawasan Laut Hitam di Capu Midia, yang dijuluki Eagle Royal 23. Dengan menerjunkan 350 pasukan beserta Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) dan Sistem Roket Peluncuran Ganda (MLRS) buatan AS. Latihan tempur tersebut digelar dengan tujuan untuk menguji sistem pertahanan sayap timur aliansi 30 negara itu.
Dua anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yakni Prancis dan AS dilaporkan tengah menggelar latihan tempur arteri di kawasan Laut Hitam di Capu Midia, yang dijuluki Eagle Royal 23. Dengan menerjunkan 350 pasukan beserta Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) dan Sistem Roket Peluncuran Ganda (MLRS) buatan AS. Latihan tempur tersebut digelar dengan tujuan untuk menguji sistem pertahanan sayap timur aliansi 30 negara itu. (HO)

Baca juga: Joe Biden Sebut Pasukan Rusia Berantakan setelah Setahun Perang di Ukraina

Pasukan AS di Negara Anggota NATO

AS mengirim 2.000 pasukan yang berbasis di AS ke Jerman dan Polandia di tengah kekhawatiran penumpukan pasukan Rusia di dekat Ukraina.

Grup pertama pasukan itu tiba di Jerman pada 4 Februari 2023 dan di Polandia pada 5 Februari 2023, dikutip dari RFE/RL.

Sekitar 1.700 anggota layanan, terutama pasukan terjun payung dari Divisi Lintas Udara ke-82, akan dikerahkan dari Fort Bragg, North Carolina, ke Polandia.

Personel militer AS dari negara-negara Sekutu yang dikerahkan ke Rumania mengambil bagian dalam upacara selama kunjungan Sekjen NATO dan Presiden Rumania di Pangkalan Militer Mihail Kogalniceanu pada 11 Februari 2022 di Mihail Kogalniceanu, Rumania. Kepala NATO Jens Stoltenberg memperingatkan pada 11 Februari 2022 tentang
Personel militer AS dari negara-negara Sekutu yang dikerahkan ke Rumania mengambil bagian dalam upacara selama kunjungan Sekjen NATO dan Presiden Rumania di Pangkalan Militer Mihail Kogalniceanu pada 11 Februari 2022 di Mihail Kogalniceanu, Rumania. Kepala NATO Jens Stoltenberg memperingatkan pada 11 Februari 2022 tentang "risiko nyata untuk konflik bersenjata baru di Eropa" karena aliansi dan Rusia meningkatkan kehadiran pasukan mereka di sekitar Ukraina. (AFP)

Baca juga: Pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin Tuduh Petinggi Militer Rusia Makar

Pasukan AS di Rumania

Presiden AS Joe Biden juga menyetujui pengiriman 1.000 tentara AS yang berbasis di Jerman ke Rumania.

Ada sekira 3.000 tentara AS di Rumania saat ini.

Kolonel Angkatan Darat AS, Ed Matthaidess, komandan Tim Tempur Brigade ke-2 ke-101, mengatakan formasinya merupakan pasukan yang paling dekat dengan konflik Ukraina.

"Kami telah mempersiapkan pasukan kami untuk kemungkinan apa pun, jadi kami memperkuat perlindungan di sekitar Mihail Kogalniceanu. Kami telah membubarkan pasukan kami sehingga kami bukan target tunggal,” kata Matthaidess, dikutip dari VOA Internasional.

Pasukan AS di Rumania, yang termasuk negara anggota NATO, merupakan ancaman bagi Rusia.

Ed Matthaidess mengatakan pasukannya berlatih di Rumania untuk berjaga-jaga jika mereka harus mempertahankan wilayah anggota NATO.

Ia mengatakan tim AS telah mengamati taktik Rusia di Rumania dengan cermat.

Pasukan AS juga telah menyesuaikan pelatihan dengan mitranya agar lebih sesuai dengan yang mereka lihat di medan perang.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved