Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Klaim Tembus 2 Garis Pertahanan Kyiv, Ukraina: Mereka Melakukan Serangan Sepanjang Waktu

Serangan Rusia datang ketika sekutu Barat mengumumkan lebih banyak bantuan militer untuk Kyiv.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
OLGA MALTSEVA / AFP
Seorang prajurit Rusia. Rusia mengklaim telah menembus dua garis pertahanan di timur Ukraina pada Rabu (15/2/2023). Sementara pihak Ukraina mengatakan Rusia menyerang tanpa henti sehingga membuatnya kesulitan. 

Juru bicara komando militer timur Ukraina, Serhiy Cherevatyi, mengatakan kepada stasiun televisi Ukraina pada Rabu kemarin, pertempuran sengit sedang terjadi di Bakhmut.

Jatuhnya Bakhmut ke tangan Moskow akan memberi Rusia batu loncatan untuk maju ke dua kota besar di Donetsk yaitu Kramatorsk dan Sloviansk, yang akan menghidupkan kembali momentum Moskow menjelang peringatan pertama invasi yang jatuh pada 24 Februari.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Rusia sedang terburu-buru untuk mencapai sebanyak mungkin keberhasilan dengan usaha terakhirnya sebelum Ukraina, yang dipersenjatai dengan senjata dari pihak Barat, mengumpulkan kekuatan untuk melakukan serangan balik yang diperkirakan dilakukan pada musim semi.

NATO Pertimbangkan Lebih Banyak Bantuan Militer ke Ukraina

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan anggota aliansi meningkatkan produksi peluru artileri 155 mm dan perlu meningkatkan dukungannya lebih jauh lagi untuk membantu Ukraina.

"Jelas negara-negara NATO harus membelanjakan lebih banyak untuk pertahanan", tambah Stoltenberg..

"Jadi ya, hal-hal sedang terjadi tetapi kita perlu melanjutkan, kita perlu melangkah lebih jauh lagi. Ini sekarang menjadi perang gesekan dan (ini) adalah perang logistik," ungkapnya kepada wartawan, setelah pertemuan menteri pertahanan NATO di Brussel, Belgia.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mendesak negara-negara UE untuk bergabung dengan Jerman dalam mengirimkan "tank sebanyak mungkin, dan secepat mungkin" ke Ukraina, setelah media melaporkan Denmark dan Belanda tidak akan mengirimkan tank tempur Leopard 2 seperti Berlin.

"Akan sangat mengecewakan jika, setelah sekian lama menyalahkan Jerman karena tidak melakukan apa-apa, negara-negara ini sekarang tidak mengikuti," kata Borrell.

"Saya tahu ada ratusan tank di pasukan UE, beberapa di antaranya perlu diperbarui, tetapi Anda harus melakukannya, dan melakukannya dengan cepat, karena di musim semi akan terlambat," sambungnya.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan Ukraina memiliki peluang yang sangat baik untuk mengambil dan "mengeksploitasi" inisiatif di medan perang tahun ini.

Austin menegaskan, untuk setiap sistem baru yang disediakan NATO di Kyiv, pihaknya akan melatih pasukan Ukraina di sana.

"Kami berfokus pada laser untuk memastikan bahwa kami menyediakan kemampuan dan bukan hanya platform," ujarnya.

Sementara Inggris menjelaskan, pihaknya dan negara-negara Eropa lainnya akan menyediakan peralatan militer termasuk suku cadang untuk tank dan amunisi artileri ke Ukraina melalui dana internasional, dengan paket awal senilai lebih dari 241 juta dolar AS.

Pada bulan lalu, seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan Washington menasihati Ukraina untuk menunda serangan besar sampai pasokan persenjataan AS terbaru tersedia dan pelatihan telah diberikan.

Baca juga: AS Cegat Aksi Manuver Empat Pesawat Tempur Rusia di Atas Alaska

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved