Setelah Penolakan Turki, AS Sebut Finlandia dan Swedia Siap Bergabung dengan NATO
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menyebut Swedia dan Finlandia siap bergabung dengan NATO setelah Turki mengancam tidak memberikan izin
Mengutip mmnews.tv, Rasmus Paludan merupakan politisi ekstremis sayap kanan Denmark-Swedia.
Ia adalah pemimpin partai Stram Kurs (Garis Keras) di Denmark.
Dalam banyak acaranya, Alquran dibakar, yang memicu protes keras dan pembakaran kendaraan.
Paludan pernah membakar patung presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Stockholm pekan lalu.
Menurut izin polisi yang dikeluarkannya, protesnya diadakan untuk menentang Islam dan apa yang dikatakannya sebagai niat Presiden Turki Tayyip Erdogan untuk membatasi kebebasan berbicara di Swedia.

Baca juga: Perdana Menteri Swedia Tanggapi Ulah Warganya yang Bakar Kitab Suci Alquran
Pada bulan April tahun lalu, saat bulan suci Ramadhan, Paludan menyatakan akan memulai “tur pembakaran Alquran”.
Ia mulai membakar kitab suci di lokasi-lokasi yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Sebelumnya pada tahun 2020, Paludan dihukum dan dipenjara selama sebulan karena memposting video anti-Islam di saluran media sosial partainya.
Paludan diberi hukuman penjara yang ditangguhkan karena rasisme pada tahun 2019.
Dia didakwa dengan 14 pelanggaran, termasuk rasisme, pencemaran nama baik, dan mengemudi sembrono.
Paludan diberi larangan mengemudi selama satu tahun di samping penangguhan pengacara hukum pidana selama tiga tahun.
Dalam pemilu nasional 2019, Stram Kurs menerima 1,8 persen suara, sedikit di bawah ambang batas 2 persen yang diperlukan untuk masuk parlemen.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.