Iran Eksekusi Dua Pria yang Dituding Bunuh Personel Militer Selama Demonstrasi Anti-Pemerintah
Hadis Najafi merupakan perempuan Iran berusia 23 tahun yang bergabung dengan demonstrasi terhadap pemerintah di kota Karaj
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Dua pria telah dihukum gantung di Iran setelah dinyatakan bersalah membunuh seorang anggota pasukan paramiliter Basij selama protes untuk menandai hari ke-40 sejak kematian seorang pengunjuk rasa Hadis Najafi.
Hadis Najafi merupakan perempuan Iran berusia 23 tahun yang bergabung dengan demonstrasi terhadap pemerintah di kota Karaj dan ditembak sebanyak enam kali oleh pasukan keamanan Iran pada 21 September 2022.
Melansir dari Al Jazeera, Mohammad Mehdi Karami dan Mohammad Hosseini dieksekusi pada Sabtu (7/1/2023) dini hari.
Baca juga: AS Jatuhkan Sanksi Kepada 6 Warga Iran karena Pasok Drone ke Rusia
Karami dan Hosseini dituduh membunuh Ruhollah Ajamian pada 3 November ketika protes besar terjadi di kota Karaj, yang letaknya berdekatan dengan ibu kota Iran, Teheran.
Video yang beredar di media sosial pada Sabtu menunjukkan jalan raya utama ditutup oleh massa dan Ajamian, yang mengenakan seragam Basij, tergeletak tak bergerak di tanah.
Menurut kejaksaan Iran, 16 orang telah ditangkap sehubungan dengan kematian Ajamian, sedangkan Karami dan Hosseini ditetapkan menjadi tersangka utama.
Situs berita resmi pengadilan Iran menunjukkan video klip dari sesi pengadilan mereka, di mana Karami mengatakan dia memukul Ajamian dengan batu dan Hosseini mengatakan kepada hakim bahwa dia menikamnya beberapa kali dengan pisau.
Selain itu, pengadilan Iran juga merilis video klip yang diduga menunjukkan aksi kedua pria dalam protes tersebut, dan menunjukkan gambar Hosseini yang duduk dengan tangan terikat di belakang serta memiliki beberapa jenis pisau di depannya yang diduga miliknya.
Hukuman gantung terhadap Karami dan Hosseini menjadi eksekusi mati keempat atas aksi protes tersebut.
Baca juga: Sosok Hadis Najafi, Perempuan 20 Tahun yang Tewas Terkena Enam Peluru dalam Aksi Demo di Iran
Sementara itu, eksekusi itu terjadi di tengah tuduhan bahwa pengakuan atas pembunuhan Ajamian telah dipaksakan.
Dalam sebuah klip audio yang beredar di media sosial, seorang pria, yang mengaku sebagai ayah Karami, mengatakan putranya tidak bersalah.
Dewan Kehakiman Iran menolak klaim tersebut dan merilis video wawancara dengan orang-orang yang dianggap sebagai saksi pembunuhan Ajamian.
Pengadilan Iran mengatakan tersangka utama dalam kasus tersebut ditangkap lebih dari seminggu setelah insiden itu dan dakwaan dikeluarkan setelah sembilan hari.
Sementara proses pengadilan diadakan kurang dari sebulan kemudian.
Mahkamah Agung Iran telah menerima banding dari tiga orang lainnya dalam kasus ini, mengutip investigasi yang tidak lengkap.
Baca juga: Fakta-Fakta Mbah RN Menyopet Rp 100 Ribu di Banjarnegara, Begini Endingnya
Raffi Ahmad Ungkap Kondisi Terkini Mama Amy setelah Alami Saraf Kejepit: Sudah Berangsur Baik |
![]() |
---|
Klarifikasi Olla Ramlan dan Teuku Ryan soal Isu Kedekatannya yang Sempat Viral |
![]() |
---|
CEO Yandex Search International: Indonesia Pasar Potensial untuk Pengembangan AI |
![]() |
---|
Keteladanan Szczesny, Rela Lepas Peran Utama dan Bantu Kiper Anyar Barcelona Berkembang |
![]() |
---|
Pernikahan Al dan Alyssa Diganjar Award, Maia Estianty Ucap Terima Kasih kepada Ahmad Dhani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.