CEO Yandex Search International: Indonesia Pasar Potensial untuk Pengembangan AI
Indonesia dinilai sebagai salah satu pasar paling potensial bagi pengembangan dan penerapan teknologi kecerdasan buatan
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia dinilai sebagai salah satu pasar paling potensial bagi pengembangan dan penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI).
CEO Yandex Search International, Alexander Popovskiy, menekankan pentingnya pendekatan berbasis konteks lokal agar AI dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.
“AI akan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, bahkan bisa diibaratkan seperti udara atau air baru yang harus diakses semua orang. Masyarakat Indonesia perlu segera mencoba dan beradaptasi dengan teknologi ini agar tidak tertinggal dalam perkembangan global,” ujarnya dalam AI Innovation Summit (AIIS) 2025 di Jakarta, belum lama ini.
Baca juga: Kementerian Komdigi: Artificial Intelligence Berperan dalam Maksimalkan Bonus Demografi
Luncurkan Yandex Search AI di Indonesia
Dalam kesempatan tersebut, Popovskiy memperkenalkan Yandex Search berbasis AI di Indonesia. Fitur pencarian ini telah dilengkapi dukungan bahasa Indonesia sehingga mampu menghadirkan hasil yang relevan dengan konteks lokal.
Menurutnya, pesatnya perkembangan literasi digital di Indonesia menjadi peluang besar bagi pertumbuhan bisnis. Karena itu, Yandex tidak hanya menanamkan investasi, tetapi juga melibatkan talenta lokal, mulai dari pengembang hingga manajer produk.
“Kami ingin hadir bukan hanya sebagai pemain asing, tetapi benar-benar menjadi bagian dari ekosistem teknologi Indonesia,” kata Popovskiy.
Kolaborasi dan Pengembangan SDM
Yandex juga aktif menjalin kerja sama dengan pemerintah, industri, dan perguruan tinggi. Perusahaan asal Rusia ini berpartisipasi dalam berbagai seminar dan forum untuk berbagi pengalaman, sekaligus mendorong pengembangan sumber daya manusia (SDM) lokal.
“Langkah ini diharapkan membantu Indonesia tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga mampu berinovasi dan menguasai pemanfaatan AI,” tambahnya.
Baca juga: Cak Imin Sebut Artificial Intelligence Bikin Orang Jadi Malas Berpikir
Teknologi yang Memahami Budaya Lokal
Popovskiy menjelaskan, Yandex Search AI dirancang untuk menjawab pertanyaan kompleks dengan pendekatan percakapan alami. Misalnya, mengenai peninggalan Raden Saleh, makna budaya wayang kulit, hingga kuliner rendang.
Teknologi ini juga mendukung pencarian multi-step, seperti merencanakan liburan keluarga ke Raja Ampat atau menemukan air terjun tersembunyi di Bali. Fitur percakapan memungkinkan pengguna mengajukan pertanyaan lanjutan tanpa kehilangan konteks awal.
Sistem Yandex Search AI menggunakan jaringan saraf untuk memahami bahasa Indonesia, menyajikan ringkasan informasi dari berbagai sumber relevan, serta melampirkan tautan referensi untuk verifikasi.
“Mesin pencarian modern tidak bisa lagi hanya menampilkan deretan tautan. Ia harus mampu memahami intensi pengguna, memberi jawaban komprehensif, sekaligus mencerminkan budaya serta konteks lokal,” tegas Popovskiy.
Meta Rilis Kacamata AI Baru, Zuckerberg: Ini Bisa Gantikan Smartphone di Masa Depan |
![]() |
---|
YouTube Kenalkan Fitur Baru Berbasis AI dan Alternatif Monetisasi |
![]() |
---|
Tren Smart Building di Indonesia Menguat, IoT dan AI Optimalkan Efisiensi Gedung |
![]() |
---|
Bimbim Slank Lihat Teknologi AI Sulit Saingi Kreativitas Manusia dalam Bermusik |
![]() |
---|
10 Prompt Gemini AI Bersama Pasangan, Foto di Studio hingga Menikmati Sunset di Tepi Pantai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.