Membahas pendidikan seks dengan anak tidak harus canggung, bagaimana caranya?
Di era digital, anak-anak membutuhkan sumber terpercaya untuk bertanya tentang cinta hingga seks, dan penelitian menunjukkan bagaimana para
Selama beberapa tahun terakhir, saya telah mewawancarai puluhan pendidik seks untuk buku saya berjudul “Losing It” yang membongkar mitos dan informasi salah mengenai seks.
Mereka sepakat bahwa hal pertama yang penting dalam pendidikan seks adalah mencari tahu sejauh mana pemahaman Anda sendiri terkait itu, sebelum bisa meneruskannya ke orang lain.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa pemahaman orang-orang dewasa mengenai tubuh dan seks ternyata tidak seperti yang mereka kira, bahkan mungkin memiliki gagasan tidak akuran yang berdasar pada mitos dan dugaan.
Sebagai contoh, banyak orang di seluruh dunia mempercayai bahwa kondisi selaput dara seorang perempuan dapat membuktikan keperawanannya. Itu adalah sebuah gagasan yang tidak memiliki dasar ilmiah.
Tingkat pengetahuan dasar para orang tua pun sangat bervariasi.
Beberapa orang mungkin merasakan apa yang ditemukan pada subjek penelitian di Namibia, bahwa banyak orang tua tidak membicarakan tentang seks dengan anak-anak mereka karena merasa pengetahuan mereka tentang seksualitas manusia tidak memadai, begitu pula dengan kemampuan untuk menjelaskannya.
Tetapi sebuah survei terhadap hampir 2.000 orang tua yang memiliki anak kecil di China menunjukkan bahwa mereka umumnya memiliki pengetahuan dan pendidikan seksual yang baik, meskipun mereka kurang memahami isu-isu terkait perkembangan anak, sehingga menyulitkan mereka menjadi pendidik yang efektif.
Beberapa responden di Namibia juga menghindari topik tentang seksual karena menganggapnya sebagai hal yang tabu, atau mereka berpikir bahwa mendiskusikannya justru akan mendorong anak-anak muda untuk berhubungan seks.
Gagasan bahwa membicarakan tentang seks akan mendorong anak-anak memikirkan hal-hal yang tidak sesuai dengan usia mereka, bahkan mencari pengalaman seksual, adalah hal yang umum terjadi di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat.
Gagasan itu berkaitan dengan keyakinan untuk mengajarkan bahwa tidak berhubungan seks sampai menikah adalah cara terbaik melindungi kesehatan dan keselamatan anak muda.
Namun, penelitian menunjukkan sebaliknya. Memberitahu remaja untuk tidak berhubungan seks telah terbukti tidak berhasil.
American Academy of Pediatrics menyebut program pendidikan yang hanya mempromosikan pantangan berhubungan seks “tidak efektif” berdasarkan tinjauan yang sistematis terhadap bukti-bukti yang ada.
Kajian tersebut juga menunjukkan bahwa pendidikan seks yang komprehensif dapat membantu mencegah dan mengurangi risiko kehamilan remaja dan penyakit menular seksual, seperti di Belanda dan Swedia.
Faktanya, ketika orang tua, terutama ibu, berbicara dengan anak remaja mereka mengenai seks, remaja cenderung menunda berhubungan seks, khususnya remaja perempuan.