Punah di India setengah abad lalu, mengapa sekelompok citah kini justru didatangkan lagi dari Afrika?
Proyek ini dianggap penting secara global sebagai langkah mencegah kepunahan citah.
Juga, di cagar alam tanpa pagar seperti Kuno, terdapat kemungkinan bahwa citah bisa menyebar ke segala arah dan menjadi terisolasi. Hal ini akan dipantau melalui pelacak atau VHS untuk membawa kembali mereka ke tambatan awal.
"Citah ini nampaknya akan menetap setelah beberapa saat, dan kami punya strategi untuk menjaga yang jantan, khususnya agar kembali ke tambatan awal tempat mereka dilepas dengan menggunakan aroma dan lainnya," kata Profesor Tordiffe.
Relokasi hewan selalu penuh dengan risiko.
"Kami membawa hewan-hewan keluar dari lingkungan mereka, dan ini memakan waktu bagi mereka untuk benar-benar merasa nyaman dengan habitat barunya. Memang benar, bahwa citah dikenal memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih rendah setelah dipindahkan ke tempat yang baru, dibandingkan dengan karnivora besar lainnya," kata Prof Tordiffe.
Tapi dia menunjukkan pengenalan kembali tempat baru bagi citah yang terdokumentasikan dengan baik di Malawi.
Berdasarkan data tersebut, 80% citah dewasa masih hidup setelah satu tahun di tempat barunya, dan populasi mereka tumbuh cukup berhasil meskipun harus ada angka kehilangan 20% citah pada tahun pertama.
Apa langkah India untuk mempertahankan populasi citah?
Sejumlah konservasionis India tetap skeptis terhadap gagasan ini, dengan mengatakan kebanyakan bekas habitat citah di negara ini menyusut karena tekanan dari populasi manusia.
Pejabat seperti Jhala lebih optimistis dan meyakini taman Kuno memiliki ruang yang cukup, mangsa yang cukup, dan sedikit tekanan dari populasi manusia.
Semua itu adalah kunci kelangsungan hidup bagi citah.
India sedang mencari populasi dengan kapasitas 20 ekor citah di taman nasional Kuno.
Dalam lima sampai enam tahun, India berencana untuk mendatangkan dan menempatkan 50-60 ekor citah di belasan cagar alam dan taman nasional di seluruh negara ini.
India juga berencana memindahkan hewan-hewan tersebut untuk keragaman genetika dan demografi.
Kenapa ini menjadi proyek yang penting secara global?
Para ahli mengatakan, ini merupakan eksperimen kunci dalam konservasi citah.
Saat ini hanya ada sekitar 12 citah Asia yang hidup di alam liar di Iran.
Sebuah survei terbaru mengungkapkan bahwa hewan-hewan ini sangat bisa kawin dalam satu kerabat.
Namun, menurut Profesor Tordiffe hal ini "Konyol untuk punya harapan menghidupkan kembali populasi kecil yang terisolasi dari wilayah yang begitu kecil.
Menurutnya, upuaya melestarikan subspesies seperti itu merupakan upaya yang sia-sia dan punya sedikit kemungkinan untuk berhasil.
"Lebih baik untuk fokus pada populasi global, bahkan kalau itu berpeluang beberapa tingkat hibridisasi (persilangan dari populasi yang berbeda)," ucapnya.
"Memunculkan kembali citah di tempat baru di India, merupakan langkah berani dalam hal konservasi, dan salah satu yang sangat dibutuhkan kalau kita punya kesempatan untuk menyelamatkan spesies ini dari kepunahan," kata Tordiffe.