Jurnalis Palestina ditembak mati saat meliput penyerbuan Israel di Tepi Barat, siapa sebenarnya Shireen Abu Aqla?
Shireen Abu Aqla adalah salah satu sosok paling familier di Al Jazeera dan selama lebih dari dua dekade meliput konflik Israel-Palestina.
Wartawati kondang berdarah Palestina-Amerika Shireen Abu Aqla tewas ditembak saat meliput serangan Israel di kawasan pendudukan Tepi Barat.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa Abu Aqla meninggal dunia setelah menderita luka berat di kepala saat ia meliput penyerbuan aparat keamanan Israel di sebuah kamp pengungsi di kota Jenin untuk stasiun televisi Al-Jazeera pada hari Rabu pagi (11/05).
Al-Jazeera, yang berbasis di Qatar, mengatakan dalam sebuah pernyataan pers bahwa korespondennya itu dibunuh "dengan sengaja" dan "dengan darah dingin" oleh pasukan Israel.
Jaringan media itu juga mengutip saksi mata yang mengatakan bahwa "penembak jitu sengaja menembak Sherine di kepala, meskipun perempuan itu mengenakan rompi dan helm yang jelas bertuliskan 'pers'".
Jenazah Abu Aqla disemayamkan di kompleks kantor presiden Palestina (Muqata'a) di Ramallah sebelum dibawa ke Yerusalem untuk dimakamkan pada Kamis (12/05).
Baca juga:
Perdana Menteri Israel mengatakan "kemungkinan besar" rombongan Al-Jazeera itu ditembak oleh orang-orang bersenjata dari pihak Palestina selama baku tembak.
Peristiwa ini terjadi saat kekerasan antara Israel dan Palestina kembali memanas.
Siapakah Shireen Abu Aqla?
Shireen Abu Aqla lahir pada Januari 1971 di Yerusalem. Dia lulus dari Sekolah Menengah Rosary Sisters di permukiman Beit Hanina, Yerusalem.
Awalnya ia belajar arsitektur di Jordan University of Science and Technology. Ia kemudian memperoleh gelar Sarjana media dan jurnalisme dari Universitas Yarmouk di Yordania, dengan spesialisasi media cetak.
Setelah lulus, Shireen bekerja di beberapa organisasi media di wilayah Palestina, termasuk jaringan radio Voice of Palestine dan Amman TV. Ia bergabung dengan Al-Jazeera pada tahun 1997 - setahun setelah peluncurannya - dan menjadi salah satu koresponden lapangan pertama saluran tv tersebut.
Abu Aqla menjadi terkenal selama 25 tahun terakhir, dengan meliput banyak peristiwa dalam konflik Palestina-Israel. Ini termasuk pemberontakan Intifada Palestina pada tahun 2000, dan penyerbuan Israel di Kamp Pengungsi Jenin dan kota Tol Karam pada tahun 2002. Ia juga meliput operasi Israel dan serangan udara di Jalur Gaza selama beberapa tahun terakhir.
Shireen juga merupakan reporter Arab pertama yang mendapat akses ke penjara Ashkelon, di dekat Gaza, pada tahun 2005. Di sana, ia menemui para tahanan Palestina yang dijatuhi hukuman penjara yang panjang oleh pengadilan Israel.
Abu Aqla mengatakan bahwa kunjungannya ke penjara adalah pengalaman yang sangat berbekas baginya, setelah ia menyaksikan secara langsung kondisi warga Palestina di penjara-penjara Israel.