Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Nyatakan Tahap Pertama Rencana Militer Selesai, Kini Targetkan Invasi di Ukraina Timur

Seorang jenderal top Rusia memberikan beberapa pernyataan publik paling rinci hingga saat ini tentang strategi militer Rusia di Ukraina.

Penulis: Nuryanti
Editor: Inza Maliana
AFP/ARIS MESSINIS
Ilustrasi - Asap mengepul setelah serangan Rusia di pusat perbelanjaan Retroville dan distrik perumahan Kyiv pada 21 Maret 2022. Tahap pertama dari rencana militer Rusia sekarang telah selesai. 

Fase Pertama Berakhir Usai Sebulan Invasi

Satu bulan setelah invasi Rusia dimulai, militernya menyatakan fase pertama perang telah berakhir.

Seperti diketahui, Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.

Moskow mengatakan tujuan awalnya adalah untuk menghancurkan sebagian besar angkatan udara dan angkatan laut Ukraina.

Namun, invasinya terhenti dan Kyiv masih berada di tangan Ukraina.

Upayanya sekarang beralih ke wilayah Donbas timur, kata seorang pejabat senior militer pada Jumat, dilansir BBC.

Pejabat Rusia mengklaim tentaranya telah mencapai tujuan awalnya, dan sekarang akan fokus pada "pembebasan penuh" Donbas di Ukraina timur.

Baca juga: Putin Tuduh Barat Ingin Boikot Budaya Rusia, Bandingkan dengan Nazi hingga Singgung JK Rowling

Baca juga: Rusia Disebut Ubah Haluan, Tak Bidik Kyiv Tapi akan Pusatkan Kekuatan di Wilayah Ukraina Timur

Tim penyelamat bekerja di luar sebuah bangunan menghancurkan sebuah bangunan perumahan lima lantai yang sebagian runtuh di Kyiv pada 18 Maret 2022, ketika tentara Rusia mencoba mengepung ibukota Ukraina.
Tim penyelamat bekerja di luar sebuah bangunan menghancurkan sebuah bangunan perumahan lima lantai yang sebagian runtuh di Kyiv pada 18 Maret 2022, ketika tentara Rusia mencoba mengepung ibukota Ukraina. (Sergei SUPINSKY / AFP)

Bagian negara itu berisi dua republik memisahkan diri pro-Rusia yakni Donetsk dan Luhansk.

Rusia sekarang dapat memusatkan serangan militernya sepenuhnya di timur Ukraina.

Sementara itu, penduduk Ukraina terus hidup dalam ketakutan akan serangan Rusia.

Beberapa orang dari berbagai latar belakang telah mengangkat senjata.

Di jalan menuju Mariupol, Sergei yang berusia 62 tahun ditempatkan di salah satu pos pemeriksaan militer Ukraina terakhir sebelum front terdekat.

"Saya dulu bekerja sebagai pengemudi mobil pemadam kebakaran, kemudian mengangkat senjata untuk melindungi tanah air saya," ujarnya kepada BBC.

"Kami tahu apa yang terjadi (di Mariupol) dan kami tidak boleh membiarkan itu terjadi di sini," lanjut dia.

Baca juga: Satgas Pangan Polri Ungkap Kenaikan Harga Pangan di Indonesia Terpengaruh Invasi Rusia ke Ukraina

Baca juga: Kapal Perang Rusia Orsk Meledak dan Hancur Diserang Ukraina

Kota Irpin hanya berjarak 20 menit berkendara ke barat laut ibu kota Ukraina dan terletak di reruntuhan.

Beberapa bangunan telah lolos dari kerusakan yang ditimbulkan oleh pengeboman selama berminggu-minggu.

"Aku jahat. Anak-anak sekarat, semua orang sekarat," kata seorang pria tua yang rumahnya telah dihancurkan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia vs Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved