Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Pria di Selandia Baru Diperiksa karena Jadi Joki Vaksin, Gantikan Orang Lain Disuntik hingga 10 Kali

Pria asal Selandia Baru dibayar untuk jadi orang lain dan divaksin atas nama orang tersebut. Ia menjadi joki vaksin dan bisa divaksin 10 kali sehari

Freepik
ILUSTRASI vaksinasi. Pria asal Selandia Baru dibayar untuk jadi orang lain dan divaksin atas nama orang tersebut. Ia menjadi joki vaksin dan bisa divaksin hingga 10 kali sehari. 

Pria itu bermaksud hanya mendapatkan sertifikat vaksin tanpa benar-benar divaksin.

Meski lengan palsu itu berwarna cukup realistis, tapi tak ada petugas kesehatan yang tertipu.

Pria berusia 50-an tahun itu pun langsung dilaporkan ke polisi pada Kamis (2/12/21) malam.

"Kasus ini konyol," kata kepala pemerintah daerah Piedmont, Albert Cirio, dalam sebuah pernyataan di Facebook.

Cirio mengatakan tindakan seperti itu tidak dapat diterima mengingat pengorbanan yang telah dibayar seluruh komunitas selama pandemi, dalam hal kehidupan manusia, biaya sosial dan ekonomi.

Baca: Indonesia Meneruskan Estafet Presidensi G20 dari Italia, Jokowi Undang Berkumpul di Bali Tahun 2022

Baca juga: Wanita Afghanistan yang Jadi Cover Majalah National Geographic 1985 Kini Dievakuasi ke Italia

Mulai Senin (6/12/2021), Italia memperketat aturan mengenai vaksinasi Covid-19.

Sejak Agustus lalu, "Green Pass" yang menunjukkan bukti vaksinasi, atau pemulihan baru-baru ini dari virus corona atau tes negatif, menjadi syarat wajib warga untuk bisa memasuki sejumlah tempat, seperti bersantap di dalam ruangan di restoran, mengunjungi museum, bioskop, teater, atau menghadiri acara olahraga.

Tetapi mulai 6 Desember, kegiatan ini akan dibatasi untuk pemegang "Super Green Pass" saja, yang hanya tersedia bagi mereka yang telah divaksinasi atau baru saja sembuh dari Covid-19.

Hasil negatif Covid-19 tidak lagi berlaku.

Green Pass yang lama diperpanjang pada bulan Oktober untuk mencakup semua tempat kerja saja.

Artinya mereka yang tidak divaksinasi masih dapat bekerja dengan menunjukkan tes negatif terbaru.

Pembatasan baru ini diperkenalkan setelah peningkatan kasus Covid-19, diperburuk dalam beberapa hari terakhir akibat kekhawatiran varian baru Omicron.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved