Konflik di Afghanistan
Taliban Umumkan Pembentukan Emirat Islam Afghanistan, Dibentuk Dewan Penguasa
Taliban mengumumkan pembentukan Emirat Islam Afghanistan setelah berkuasa di negara itu, sementara pemerintahan diperkirakan berbentuk dewan penguasa
Pemimpin tertinggi Taliban memiliki tiga wakil: Mawlavi Yaqoob, putra Mullah Omar; Sirajuddin Haqqani, pemimpin jaringan militan kuat Haqqani; dan Abdul Ghani Baradar, yang mengepalai kantor politik Taliban di Doha dan merupakan salah satu anggota pendiri kelompok tersebut.
Baradar dan pemimpin penting Taliban lainnya tiba di markas lama kelompok itu di Kandahar pada Rabu (18/8/2021).
Baca juga: Pemimpin Taliban Telah Kembali dari Pengasingan, Siap Bentuk Pemerintahan di Afghanistan
Baca juga: Pengamat Nilai Taliban Telah Berubah setelah 20 Tahun, tapi Publik Masih Butuh Waktu untuk Percaya
Ini menandai kembalinya ke negara itu untuk pertama kalinya dalam lebih dari 10 tahun.
Seorang pejabat Taliban mengatakan para pemimpin akan menunjukkan diri mereka kepada dunia, tidak seperti di masa lalu ketika mereka hidup secara rahasia.
"Perlahan, secara bertahap, dunia akan melihat semua pemimpin kami," kata pejabat senior Taliban kepada Reuters.
Baradar, yang banyak diharapkan bisa memimpin pemerintahan kelompok itu, pernah tinggal di Doha, Qatar, di mana kelompok itu memiliki kantor politik.
Hashimi mengatakan, banyak masalah tentang bagaimana Taliban akan menjalankan Afghanistan belum dipastikan, tetapi Afghanistan tidak akan menjadi negara demokrasi." katanya.
Baca juga: Taliban Tebar Ancaman kepada Wanita Afghanistan, Aktivis : Saya Menangis dan Takut
Baca juga: Khawatir Nasib Perempuan di Afghanistan, Malala Yousafzai Desak Pemimpin Negara di Dunia
"Kami tidak akan membahas sistem politik seperti apa yang harus kami terapkan di Afghanistan karena sudah jelas. Itu hukum syariat dan itu saja,” katanya.
Hashimi mengatakan dia akan bergabung dengan pertemuan kepemimpinan Taliban yang akan membahas masalah pemerintahan akhir pekan ini. (Tribunnews.com/TST/Russia Today/Hasanah Samhudi)