Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik di Afghanistan

Taliban Umumkan Pembentukan Emirat Islam Afghanistan, Dibentuk Dewan Penguasa

Taliban mengumumkan pembentukan Emirat Islam Afghanistan setelah berkuasa di negara itu, sementara pemerintahan diperkirakan berbentuk dewan penguasa

Editor: hasanah samhudi
Twitter @MSharif1990
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, pertama kali muncul di hadapan wartawan, Selasa (17/8/2021), setelah selama ini misterius. 

TRIBUNNEWS.COM - Taliban mengumumkan pembentukan negara Emirat Islam Afghanistan, Kamis (19/8/2021).

Dikutip dari Russia Today, Juru Bicara Taliban, Zabiullah Mujahid, memposting pembentukan negara Afghanistan itu di Twitter, hari ini.

Ia juga membagikan gambar (logo) pemerintahan, dengan bendera emirate tampak digabungkan dalam lambangnya.

Pengumuman ini dikeluarkan kurang dari seminggu setelah jatuhnya ibu kota negara itu, Kabul,  ke tangan Taliban.

Mujahid juga menyatakan bahwa pendirian Emirat Islam Afghanistan dilakukan 102 tahun setelah Inggris melepaskan kendali atas negara itu.

Tanggal 19 Agustus diperingati sebagai hari libur nasional di Afghanistan, memperingati kemerdekaannya dari negara adidaya kolonial.

Baca juga: Takut Pembalasan Taliban, Sejumlah Lembaga AS Hapus Konten Situs Web Untuk Amankan Warga

Baca juga: Muncul Pertama Kali Setelah Kabur, Ghani Bantah Bawa Lari Uang Tunai

Kelompok ini telah lama menggunakan nama itu untuk menyebut diri mereka sendiri dalam komunikasi resmi.

Pada hari Minggu, Taliban mengklaim telah menguasai Kabul ketika Presiden Ashraf Ghani yang digulingkan melarikan diri, mencari perlindungan di UEA.

Dewan Penguasa

Pada bagian lain, seorang anggota senior Taliban mengatakan  negara itu mungkin akan diperintah oleh dewan penguasa.

Disebutkan, pemimpin tertinggi Taliban, Haibatullah Akhundzada, kemungkinan akan bertanggung jawab secara keseluruhan nantinya.

Waheedullah Hashimi, komandan senior Taliban yang memiliki akses ke pengambilan keputusan kelompok inin, mengatakan, struktur kekuasaan akan memiliki kesamaan dengan Afghanistan saat Taliban berkuasa 1996-2001.

Baca juga: SOSOK Mullah Abdul Ghani Baradar, Pemimpin Taliban yang Pulang Kampung setelah 20 Tahun Pengasingan

Baca juga: Taliban Janji Hormati Hak-Hak Perempuan: Wajib Pakai Jilbab, Tidak Harus Burqa

Sementara Mullah Omar akan tetap di balik layar, dan menyerahkan pemerintahan sehari-hari dalam suatu dewan.

Menurut Hashimi, Akhundzada akan menjadi ketua dewan , yang mirip dengan presiden negara itu.

"Mungkin wakilnya (Akhundzada) akan berperan sebagai 'presiden'," kata Hashimi, berbicara dalam bahasa Inggris, seperti dilansir dari The Straits Times.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved