Israel Serang Jalur Gaza
Israel Masih Serang Jalur Gaza, 119 Warga Palestina Termasuk Anak-anak Tewas dan 830 Orang Terluka
Sekira 119 warga Palestina, termasuk 31 anak-anak, telah tewas dan lebih dari 830 luka-luka sejak permusuhan berkobar sejak Senin (10/5/2021).
TRIBUNNEWS.COM - Israel terus membombardir Jalur Gaza dengan serangan udara dan peluru artileri pada Jumat (14/5/2021).
Israel juga meningkatkan pengerahan pasukan dan tank di dekat derah kantong Palestina yang terkepung.
Sekira 119 warga Palestina, termasuk 31 anak-anak, telah tewas dan lebih dari 830 luka-luka sejak permusuhan berkobar sejak Senin (10/5/2021).
Ratusan keluarga Palestina berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola PBB di Gaza utara untuk menghindari tembakan artileri Israel.
Baca juga: Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza Rusak dan Disesaki Korban Luka Akibat Serangan Udara Israel
Baca juga: Konflik Israel-Palestina: Mengapa Terjadi Kekerasan di Jalur Gaza dan Yerusalem?

Meskipun ada seruan internasional untuk segera menghentikan semua permusuhan, termasuk dari kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji serangan itu akan berlanjut "sebagaimana diperlukan untuk memulihkan ketenangan di negara Israel".
Hamas menembakkan rentetan roket lagi ke arah Israel, menghantam kota Ashkelon pada dini hari pada Jumat (14/5/2021).
Sekira enam warga Israel dan satu warga India juga tewas.
Tentara Israel mengatakan ratusan roket telah ditembakkan dari Gaza ke berbagai lokasi di Israel dan mereka telah menambahkan bala bantuan di dekat tanah timur kantong itu.
Sementara itu, kekerasan juga terjadi antara pemukim Israel dan warga Palestina di Tepi Barat serta di Israel.
Dalam potensi eskalasi lainnya, sekira tiga roket ditembakkan dari Lebanon selatan menuju Israel.
Baca juga: UPDATE: Serangan Pasukan Brigade Al Qassam Tewaskan Tentara Israel di Perbatasan Gaza

Melansir Al Jazeera, berikut pembaruan terkini:
Pukul 10:01 GMT; Israel menolak inisiatif mediasi untuk mencapai gencatan senjata
Sumber keamanan Mesir kepada kantor berita DPA menuturkan, delegasi Mesir yang bertemu dengan pejabat Israel untuk menengahi negosiasi gencatan senjata tidak mencapai hasil yang positif.
"Israel menolak semua inisiatif mediasi untuk mencapai gencatan senjata, bahkan yang sementara, dengan pasukan di Jalur Gaza," imbuh sumber tersebut.
Menurut sumber tersebut, tujuan Israel adalah menghancurkan kemampuan militer Hamas dan faksi lain di Gaza dan menargetkan sejumlah pejabat senior Hamas yang diinginkan oleh Israel, sebelum kembali ke perundingan tentang gencatan senjata.
Baca juga: Masih Terus Digempur, Korban Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza Bertambah Jadi 103 Orang
