Israel Serang Jalur Gaza
Israel Masih Serang Jalur Gaza, 119 Warga Palestina Termasuk Anak-anak Tewas dan 830 Orang Terluka
Sekira 119 warga Palestina, termasuk 31 anak-anak, telah tewas dan lebih dari 830 luka-luka sejak permusuhan berkobar sejak Senin (10/5/2021).
Pukul 09:43 GMT; PBB sebut serangan udara Israel menghancurkan, merusak sejumlah rumah dan sekolah
Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), serangan udara Israel telah menghancurkan atau merusak parah lebih dari 200 unit rumah di Jalur Gaza, sementara 24 sekolah mengalami kerusakan.
Badan tersebut mengatakan eskalasi telah berdampak pada akses ke air, sanitasi, perawatan kesehatan, dan tanggapan COVID-19.
Disebutkan bahwa Pabrik Desalinasi Air Laut Gaza Utara masih belum beroperasi yang mempengaruhi akses 250.000 orang ke air minum bersih.
Sekira 230.000 orang lainnya dari Kota Gaza dan Khan Younis memiliki akses terbatas ke air pipa karena meningkatnya pemadaman listrik dan kerusakan jaringan, menurut OCHA.
Otoritas Israel telah menutup penyeberangan Erez di utara Jalur Gaza sejak 10 Mei, termasuk untuk pekerja kemanusiaan, serta penyeberangan Kerem Shalom di selatan tempat barang dan bahan bakar masuk.
"Kemanusiaan terus memberikan bantuan di lapangan tetapi ketidakamanan saat ini secara signifikan membatasi pengiriman layanan penting, termasuk tanggapan COVID-19 yang sedang berlangsung," kata Jens Laerke, juru bicara OCHA.
Baca juga: Israel Tengah Mempersiapkan Serangan Darat ke Jalur Gaza

Pukul 09:31 GMT; Aktivis hak asasi manusia di Jalur Gaza akui belum tidur tiga hari terakhir
Maha Hussaini, seorang aktivis hak asasi manusia di Jalur Gaza, berbicara dengan Al Jazeera merinci pengalamannya dalam menghadapi pemboman Israel yang sedang berlangsung.
"Saya belum tidur selama tiga hari terakhir karena penembakan semakin intensif pada malam hari," ucapnya kepada Al Jazeera.
"Kadang kami bisa membeli makanan atau memesan kiriman tapi kebanyakan toko tutup karena juga dibombardir," katanya.
Hussaini mengatakan bagian utara Jalur Gaza telah menyaksikan serangan "paling kejam" semalam, dengan jet tempur, tank dan penembakan artileri "semua membom satu daerah di 62 kilometer".
Pukul 09:00 GMT; Macron serukan gencatan senjata
Presiden Prancis Emmanuel Macron "dengan tegas" menyerukan gencatan senjata.
"Spiral kekerasan di Timur Tengah harus dihentikan. Saya sangat menyerukan gencatan senjata dan dialog," kata Macron di Twitter.