Sabtu, 4 Oktober 2025

Kaleidoskop 2020

5 Bencana yang Terjadi di Seluruh Dunia: Kebakaran Australia, Erupsi Gunung Taal di Filipina

Berikut ini Tribunnews rangkum lima bencana yang terjadi di seluruh dunia dan menjadi sorotan sepanjang 2020:

Telegraph
Ilustrasi Kebakaran hutan di Australia. Berikut ini Tribunnews rangkum lima bencana yang terjadi di seluruh dunia dan menjadi sorotan sepanjang 2020. 

Sementara, ratusan orang mengalami kondisi kritis dan sekira sepuluh ribu penduduk terdampak gas beracun.

CNN memberitakan, Menteri Industri, Perdagangan, dan Teknologi Informasi di Andhra Pradesh, menjelaskan sebagian besar orang tewas saat tengah mengemudi atau berdiri di teras di luar rumah.

"Mereka kehilangan kesadaran dan jatuh di tempat mereka, sementara yang lain jatuh pingsan ketika mereka sedang tidur," katanya.

Dikabarkan,11 orang telah dipastikan tewas dan ratusan lainnya dirawat di rumah sakit setelah insiden di pabrik LG Polymers.

Tiga dari mereka yang meninggal adalah anak-anak, tambahnya.

Baca: Lockdown India Diperpanjang Sampai 17 Mei 2020, Pemerintah Umumkan Aturan Baru

Hampir seribu orang terpapar langsung oleh gas dan sekira 20-25 orang dalam kondisi kritis tetapi stabil, kata Kamal Kishore dari Otoritas Manajemen Bencana Nasional.

Gas telah diidentifikasi sebagai Styrene, cairan mudah terbakar yang digunakan untuk membuat berbagai produk industri, termasuk polystyrene, fiberglass, karet, dan lateks.

"Ketika kami tiba di tempat itu banyak orang terbaring di tanah tak sadarkan diri dan kami mengevakuasi sekira 1.000 orang dan membawa mereka ke rumah sakit," kata Tej Bharath, seorang pejabat senior distrik Vishakhapatnam.

Baca: Update Corona Dunia, 7 Mei 2020: Infeksi Baru Rusia Melonjak Hingga 11.000, Sudah 4 Hari Terjadi

Penjelasan Pabrik

Dikutip dari The Guardian, LG Corp merilis pernyataan di Korea Selatan pada Kamis pagi yang mengindikasikan gas telah berhenti bocor dari pabrik.

"Situasi kebocoran gas sekarang terkendali dan kami sedang menjajaki semua cara untuk menyediakan perawatan cepat bagi mereka yang menderita menghirup gas yang bocor," kata pernyataan itu.

Hal itu sekaligus mengonfirmasi pabrik tidak beroperasi karena lockdown, tetapi mengatakan ada staf pemeliharaan di fasilitas itu.

"Meskipun benar bahwa pabrik tidak beroperasi karena terkunci, ada pekerja pemeliharaan di dalam," kata juru bicara perusahaan kepada AFP di Seoul.

"Seorang pekerja pada shift malam menemukan kebocoran dan melaporkannya," imbuhnya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani, Chrysnha)
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved