Sabtu, 4 Oktober 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Trump Mulai Ancam Ajukan Gugatan Hukum, Biden Yakin Menangi Pilpres Amerika Serikat

Calin Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mengklaim dia berada di jalur yang benar untuk memperoleh kemenangan di Pilpres Amerika Serikat.

Twitter Joe Biden
(Dalam gambar: Jill Biden-Joe Biden-Kamala Harris-Biden-Douglas Emhoff) Yakin Menang Pilpres Amerika Serikat karena Trump Mulai Mengancam untuk Ajukan Gugatan Hukum 

Pernyataan Biden ini bagaikan sindiran keras bagi upaya Trump yang tengah menebar keraguan dengan klaim penipuan.

Ia juga mengancam akan mempersengketakan Pilpres Amerika Serikat hingga Mahkamah Agung.

Jika langkah itu diambil, jalan menuju akhir Pilpres Amerika Serikat berpotensi berantakan dan berkepanjangan.

Baca juga: Trump Minta Penghitungan Suara di Wisconsin Diulang, Senator Demokrat: Biden Tak akan Bisa Digoyang

Baca juga: Hasil Sementara Pilpres AS: Joe Biden Raih 264 Electoral Votes, Donald Trump 214

Pengunjuk rasa membanjiri jalanan kota New York saat pemungutan suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat berlangsung, Selasa (3/11/2020). Calon Presiden dari Partai Republik yang juga petahana Donald Trump bertarung dengan lawannya dari Partai Demokrat Joe Biden untuk memperebukan kursi Presiden Amerika Serikat. TRIBUNNEWS/DIAN PRATIWI PANGEMANAN
Pengunjuk rasa membanjiri jalanan kota New York saat pemungutan suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat berlangsung, Selasa (3/11/2020). Calon Presiden dari Partai Republik yang juga petahana Donald Trump bertarung dengan lawannya dari Partai Demokrat Joe Biden untuk memperebukan kursi Presiden Amerika Serikat. (TRIBUN/DIAN PRATIWI PANGEMANAN)

 Upaya Trump

Pada Rabu malam (4/11//2020), ada tanda-tanda putus asa karena Trump merasa suaranya merosot.

Trump melempar cuitan dan membuat "klaim" di Pennsylvania, Georgia dan North Carolina.

"Kami mengklaim, demi tujuan Pemilihan Umum (Pilpres Amerika Serikat), Persemakmuran Pennsyvania, negara bagian Georgia dan North Carolina, masing-masing memiliki keunggulan bersar bagi Trump," klaimnya.

"Selain itu, dengan ini kami mengklaim negara bagian Michigan, pada kenyataannya, sejumlah besar surat suara diam-diam dibuang seperti yang telah dilaporkan secara luas," tuduh Trump.

Kicauan Trump ini pun ditanggapi dengan cemoohan karena tak ada presiden yang dapat secara sepihak menyatakan dirinya sebagai pemenang di beberapa negara bagian, terutama ketika suara masih dihitung.

Baca juga: Trump - Biden Tempur di Negara Bagian Kunci, Persaingan Sengit Terjadi di Georgia

Baca juga: Donald Trump Didampingi Keluarga Saat Pidato Kemenangan, Putra-Putrinya Tampak Sumringah

Presiden Donald Trump didampingi oleh keluarganya pada Rabu dini hari ketika dia membuat pidato kemenangan, di mana dia menyatakan pemilihan adalah 'penipuan terhadap rakyat Amerika'.
Presiden Donald Trump didampingi oleh keluarganya pada Rabu dini hari ketika dia membuat pidato kemenangan, di mana dia menyatakan pemilihan adalah 'penipuan terhadap rakyat Amerika'. (DAILY MAIL.CO.UK)

Langkah Hukum

Lebih jauh, setelah malam pemilihan, gambaran menjadi lebih jelas ketika Biden mendekati 270 suara elektoral.

Tim kampanye Trump menuntut penghitungan ulang di Wisconsin.

Mereka juga menyerukan penghitungan di Michigan dihentikan dengan alasan bahwa perwakilannya tidak memiliki "akses yang berarti."

Lusinan pendukung Trump di sana meneriakkan, "Hentikan penghitungan!" di dalam TCF Center di Detroit, tempat surat suara sedang ditangani.

Sementara Presiden men-tweet: “Pengacara kami telah meminta 'akses yang berarti', tapi apa gunanya itu? Kerusakan telah terjadi pada integritas sistem kita, dan pada Pemilihan Presiden itu sendiri. Inilah yang harus didiskusikan! ”

The Guardian melaporkan, Trump mulai mendominasi televisi dengan pernyataan 'pidato kemenangan' pukul 02.30 waktu setempat.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

 
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved