Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Trump Mulai Ancam Ajukan Gugatan Hukum, Biden Yakin Menangi Pilpres Amerika Serikat
Calin Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mengklaim dia berada di jalur yang benar untuk memperoleh kemenangan di Pilpres Amerika Serikat.
Pernyataan Biden ini bagaikan sindiran keras bagi upaya Trump yang tengah menebar keraguan dengan klaim penipuan.
Ia juga mengancam akan mempersengketakan Pilpres Amerika Serikat hingga Mahkamah Agung.
Jika langkah itu diambil, jalan menuju akhir Pilpres Amerika Serikat berpotensi berantakan dan berkepanjangan.
Baca juga: Trump Minta Penghitungan Suara di Wisconsin Diulang, Senator Demokrat: Biden Tak akan Bisa Digoyang
Baca juga: Hasil Sementara Pilpres AS: Joe Biden Raih 264 Electoral Votes, Donald Trump 214

Upaya Trump
Pada Rabu malam (4/11//2020), ada tanda-tanda putus asa karena Trump merasa suaranya merosot.
Trump melempar cuitan dan membuat "klaim" di Pennsylvania, Georgia dan North Carolina.
"Kami mengklaim, demi tujuan Pemilihan Umum (Pilpres Amerika Serikat), Persemakmuran Pennsyvania, negara bagian Georgia dan North Carolina, masing-masing memiliki keunggulan bersar bagi Trump," klaimnya.
"Selain itu, dengan ini kami mengklaim negara bagian Michigan, pada kenyataannya, sejumlah besar surat suara diam-diam dibuang seperti yang telah dilaporkan secara luas," tuduh Trump.
Kicauan Trump ini pun ditanggapi dengan cemoohan karena tak ada presiden yang dapat secara sepihak menyatakan dirinya sebagai pemenang di beberapa negara bagian, terutama ketika suara masih dihitung.
Baca juga: Trump - Biden Tempur di Negara Bagian Kunci, Persaingan Sengit Terjadi di Georgia
Baca juga: Donald Trump Didampingi Keluarga Saat Pidato Kemenangan, Putra-Putrinya Tampak Sumringah

Langkah Hukum
Lebih jauh, setelah malam pemilihan, gambaran menjadi lebih jelas ketika Biden mendekati 270 suara elektoral.
Tim kampanye Trump menuntut penghitungan ulang di Wisconsin.
Mereka juga menyerukan penghitungan di Michigan dihentikan dengan alasan bahwa perwakilannya tidak memiliki "akses yang berarti."
Lusinan pendukung Trump di sana meneriakkan, "Hentikan penghitungan!" di dalam TCF Center di Detroit, tempat surat suara sedang ditangani.
Sementara Presiden men-tweet: “Pengacara kami telah meminta 'akses yang berarti', tapi apa gunanya itu? Kerusakan telah terjadi pada integritas sistem kita, dan pada Pemilihan Presiden itu sendiri. Inilah yang harus didiskusikan! ”
The Guardian melaporkan, Trump mulai mendominasi televisi dengan pernyataan 'pidato kemenangan' pukul 02.30 waktu setempat.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)