Minggu, 5 Oktober 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Trump Mulai Ancam Ajukan Gugatan Hukum, Biden Yakin Menangi Pilpres Amerika Serikat

Calin Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mengklaim dia berada di jalur yang benar untuk memperoleh kemenangan di Pilpres Amerika Serikat.

Twitter Joe Biden
(Dalam gambar: Jill Biden-Joe Biden-Kamala Harris-Biden-Douglas Emhoff) Yakin Menang Pilpres Amerika Serikat karena Trump Mulai Mengancam untuk Ajukan Gugatan Hukum 

TRIBUNNEWS.COM - Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden mengklaim berada di jalur yang benar untuk memperoleh kemenangan di Pilpres Amerika Serikat.

Biden juga menyerukan agar warga Amerika Serikat tetap bersatu, bahkan ketika rivalnya, Donald Trump mengancam akan mengajukan gugatan hukum.

Mantan wakil presiden yang pernah mendampingi Barack Obama itu mendapatkan banyak suara di negara bagian Michigan dan Wisconsin, Rabu (4/11/2020).

Kemenangannya di dua negara bagian penting telah memberi Biden 264 suara electoral college, sedangkan Trump masih mengumpulkan 214 suara.

Diketahui, untuk memenangkan Pilpres Amerika Serikat dan menduduki kursi di Gedung Putih, butuh 270 suara electoral.

Baca juga: Kanye West Kumpulkan Hampir 60.000 Suara dalam Pilpres Amerika Serikat

Baca juga: Kanye West Dapat Suara di Pilpres AS

Kandidat Presiden dari Partai Demokrat dan mantan Wakil Presiden AS Joe Biden (kanan) serta moderator George Stephanopoulos tiba untuk menghadiri acara balai kota ABC News di National Constitution Center di Philadelphia pada 15 Oktober 2020.
Kandidat Presiden dari Partai Demokrat dan mantan Wakil Presiden AS Joe Biden (kanan) serta moderator George Stephanopoulos tiba untuk menghadiri acara balai kota ABC News di National Constitution Center di Philadelphia pada 15 Oktober 2020. (JIM WATSON / AFP)

"Setelah penghitungan pada malam yang panjang, jelas kami memenangkan cukup banyak negara bagian untuk mencapai 270 suara electoral yang dibutuhkan untuk memenangkan kursi kepresidenan," kata Biden di Wilmington, Delaware, yang Tribunnews kutip dari The Guardian.

"Saya di sini bukan untuk menyatakan, kami telah menang. Tetapi saya di sini untuk melaporkan, ketika penghitungan selesai, kami yakin kami akan menjadi pemenang," tegas Biden.

Pernyataan yang serupa juga diunggah Biden dalam cuitan Twitternya @JoeBiden.

"Saya yakin akan meraih kemenangan, tapi ini bukan hanya kemenangan saya tetapi kemenangan kita birsama," tulis Biden.

"Ini akan menjadi kemenangan untuk warga Amerika, untuk demokrasi kita, untuk Amerika," tegas Biden.

Baca juga: Menang di Michigan dan Wisconsin, Biden di Ambang Kemenangan Presiden AS

Baca juga: Joe Biden Cetak Rekor untuk Calon Presiden Amerika yang Dapat Suara Terbanyak, Kalahkan Barack Obama

Joe Biden meraih 264 electoral votes sementara Donald Trump dengan 214 electoral votes.
Joe Biden meraih 264 electoral votes sementara Donald Trump dengan 214 electoral votes. (AP)
Puji Jumlah Pemilih Pilpres Amerika Serikat Capai 150 Juta

Lebih jauh, Biden juga memuji jumlah pemilih terbanyak dalam sejarah Amerika Serikat.

Tercatat, total pemilih dalam Pilpres Amerika Serikat tahun ini mencapai 150 juta suara.

Bersama pasangan cawapresnya, Kamala Harris, Biden menyuarakan nada seperti seorang presiden terpilih.

"Saya akan bekerja keras untuk mereka yang tidak memilih saya seperti saya akan bekerja untuk mereka yang memilih saya."

"Sekarang, setiap suara harus dihitung. Tidak ada yang akan mengambil demokrasi kita. Tidak sekarang. Tidak pernah," ucap Biden.

Pernyataan Biden ini bagaikan sindiran keras bagi upaya Trump yang tengah menebar keraguan dengan klaim penipuan.

Ia juga mengancam akan mempersengketakan Pilpres Amerika Serikat hingga Mahkamah Agung.

Jika langkah itu diambil, jalan menuju akhir Pilpres Amerika Serikat berpotensi berantakan dan berkepanjangan.

Baca juga: Trump Minta Penghitungan Suara di Wisconsin Diulang, Senator Demokrat: Biden Tak akan Bisa Digoyang

Baca juga: Hasil Sementara Pilpres AS: Joe Biden Raih 264 Electoral Votes, Donald Trump 214

Pengunjuk rasa membanjiri jalanan kota New York saat pemungutan suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat berlangsung, Selasa (3/11/2020). Calon Presiden dari Partai Republik yang juga petahana Donald Trump bertarung dengan lawannya dari Partai Demokrat Joe Biden untuk memperebukan kursi Presiden Amerika Serikat. TRIBUNNEWS/DIAN PRATIWI PANGEMANAN
Pengunjuk rasa membanjiri jalanan kota New York saat pemungutan suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat berlangsung, Selasa (3/11/2020). Calon Presiden dari Partai Republik yang juga petahana Donald Trump bertarung dengan lawannya dari Partai Demokrat Joe Biden untuk memperebukan kursi Presiden Amerika Serikat. (TRIBUN/DIAN PRATIWI PANGEMANAN)

 Upaya Trump

Pada Rabu malam (4/11//2020), ada tanda-tanda putus asa karena Trump merasa suaranya merosot.

Trump melempar cuitan dan membuat "klaim" di Pennsylvania, Georgia dan North Carolina.

"Kami mengklaim, demi tujuan Pemilihan Umum (Pilpres Amerika Serikat), Persemakmuran Pennsyvania, negara bagian Georgia dan North Carolina, masing-masing memiliki keunggulan bersar bagi Trump," klaimnya.

"Selain itu, dengan ini kami mengklaim negara bagian Michigan, pada kenyataannya, sejumlah besar surat suara diam-diam dibuang seperti yang telah dilaporkan secara luas," tuduh Trump.

Kicauan Trump ini pun ditanggapi dengan cemoohan karena tak ada presiden yang dapat secara sepihak menyatakan dirinya sebagai pemenang di beberapa negara bagian, terutama ketika suara masih dihitung.

Baca juga: Trump - Biden Tempur di Negara Bagian Kunci, Persaingan Sengit Terjadi di Georgia

Baca juga: Donald Trump Didampingi Keluarga Saat Pidato Kemenangan, Putra-Putrinya Tampak Sumringah

Presiden Donald Trump didampingi oleh keluarganya pada Rabu dini hari ketika dia membuat pidato kemenangan, di mana dia menyatakan pemilihan adalah 'penipuan terhadap rakyat Amerika'.
Presiden Donald Trump didampingi oleh keluarganya pada Rabu dini hari ketika dia membuat pidato kemenangan, di mana dia menyatakan pemilihan adalah 'penipuan terhadap rakyat Amerika'. (DAILY MAIL.CO.UK)

Langkah Hukum

Lebih jauh, setelah malam pemilihan, gambaran menjadi lebih jelas ketika Biden mendekati 270 suara elektoral.

Tim kampanye Trump menuntut penghitungan ulang di Wisconsin.

Mereka juga menyerukan penghitungan di Michigan dihentikan dengan alasan bahwa perwakilannya tidak memiliki "akses yang berarti."

Lusinan pendukung Trump di sana meneriakkan, "Hentikan penghitungan!" di dalam TCF Center di Detroit, tempat surat suara sedang ditangani.

Sementara Presiden men-tweet: “Pengacara kami telah meminta 'akses yang berarti', tapi apa gunanya itu? Kerusakan telah terjadi pada integritas sistem kita, dan pada Pemilihan Presiden itu sendiri. Inilah yang harus didiskusikan! ”

The Guardian melaporkan, Trump mulai mendominasi televisi dengan pernyataan 'pidato kemenangan' pukul 02.30 waktu setempat.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

 
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved