Virus Corona
Pandemi Corona Bikin Kelompok Kriminal Yakuza Jepang Bangkrut, Mereka Terpaksa Jualan Masker
Sindikat Yakuza melakukan kejahatan terorganisir menghasilkan uang melalui "shinogi" istilah Jepang, yang diterjemahkan sebagai "keramaian."
Bahkan, Richard Susilo sudah membuat buku tentang Yakuza yang menceritakan secara terperinci bagaimana cara Yakuza masuk ke Indonesia.
Buku berjudul 'Yakuza Indonesia' itu sudah diterbitkan Kompas Gramedia yang sudah diluncurkan pada 14 Juli 2013 lalu.
Dalam bukunya, Richard secara gamblang mengungkapkan kedatangan Yakuza di indonesia sesungguhnya sudah terjadi sejak tahun 1970-an dan jumlahnya terus bertambah pascagempa besar pada Maret 2011 yang membuat perekonomian Jepang tumbuh rendah dan belum pulih seperti sebelumnya.
Dalam launching bukunya pada bulan Juli 2013 lalu, Richard Susilo menceritakan, Yakuza melakukan tindakan pencucian uang di Indonesia dengan cara kerja yang rapi dan mengikuti aturan bisnis di negara yang dituju, sebut saja misalnya bermain saham di pasar modal.
"Perhatikan saja, kalau pasar uang dan pasar modal Indonesia tiba-tiba `meledak`, itu patut dicurigai," kata Richard kepada wartawan dalam launching bukunya, Juli 2013 lalu.
Pria yang lama tinggal di Jepang ini juga mengingatkan masyarakat Indonesia agar selalu mewaspadai kerja sama bisnis baru. Karena, bisa jadi Yakuza memanfaatkan orang Indonesia untuk menjalankan bisnisnya.
Filosofi Yakuza adalah materi atau uang, kehidupan bisnis mereka besar di bidang properti, pertambangan, saham, dan juga narkoba.
Mereka pandai memanfaatkan siapa saja oknum di Indonesia baik oknum kalangan birokrasi pemerintahan, oknum kepolisian, oknum imigrasi, dan lain lain, demi kepentingan bisnis.
Segala cara dilakukan Yakuza di Indonesia dengan memanfaatkan ekonomi Indonesia diantaranya dengan membangun perusahaan fiktif.
Dari data yang ia peroleh, sedikitnya sekitar dua triliun rupiah uang Yakuza sudah masuk ke Indonesia melalui metode pencucian uang.
Perkembangan perekonomian Indonesia yang sangat maju berdampak bukan hanya bertambahnya investasi asing terutama Jepang, tetapi bersamaan dengan itu perekonomian Indonesia sudah disusupi Yakuza.
"Para Yakuza ini berbisnis layaknya pelaku bisnis namun dampak kehadiran mereka di Indonesia sangat besar karena Yakuza adalah kelompok teroganisir, terstruktur baik" kata Richard.
Richard juga mengingatkan sudah saatnya Pemerintah Indonesia lebih berhati-hati ditengah gencarnya kedatangan investor dari Jepang sebab tidak mustahil beberapa diantaranya ada yang beritikad kurang baik.
Kiprahnya sebagai mantan wartawan dan konsultan bisnis di Jepang membuat dirinya memahami seluk beluk Yakuza, khususnya di Indonesia.
"Saya cinta Merah Putih, apa yang saya ungkap ini bukan tanpa risiko, namun saya lakukan ini demi kepentingan pemerintah dan negara Indonesia yang pembangunannya sedang tumbuh dan menjadi incaran Yakuza serta aksi pencucian uang pihak Yakuza di sini," ujar Richard.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pandemi Corona Bikin Kelompok Kriminal Yakuza Jepang Bangkrut, Mereka Terpaksa Ikut Jualan Masker