Virus Corona
Pandemi Corona Bikin Kelompok Kriminal Yakuza Jepang Bangkrut, Mereka Terpaksa Jualan Masker
Sindikat Yakuza melakukan kejahatan terorganisir menghasilkan uang melalui "shinogi" istilah Jepang, yang diterjemahkan sebagai "keramaian."
Dia menambahkan, bahwa banyak sebagian anggota Yakuza ternyata juga takut dengan virus corona.
Ini menunjukkan betapa rapuhnya mereka sebagai manusia, terlepas bahwa mereka juga adalah seorang penjahat dan kriminal kelas atas.
Dengan keterlibatan Yakuza dalam tindak kekerasan, juga membuat mereka ditolak rumah sakit, sehingga mereka sulit mendapatkan perawatan.
Meski demikian, dari sekian banyak profesi di kelompok Yakuza ternyata ada satu profesi yang cukup diuntungungkan dalam kondisi ini.
Menurut Tomohiko Suzuki, seorang pakar Yakuza, mengatakan pada Sky News, kelompok yang paling diuntungkan adalah pengedar narkoba.
"Masyarakat telah tinggal dirumah, akibatnya harga ganja dan stimulan meningkat tajam dua kali lipat semenjak terjadinya wabah virus corona," katanya.
"Obat dipesan melalui telepon, kemudian diantarkan mengunakan mobil ke alamat pemesan," imbuhnya.
Lalu bisnis lain seperti rumah prostitusi, juga masih berjalan, namun tidak ada pelanggan yang datang.
Sementara itu, selama masa pandemi ini kelompok seperti Yakuza dan mafia Italia dan Amerika, dilaporkan melakukan banyak kegiatan kemanusiaan, dalam upaya meningkatkan citra publiknya.
Yakuza pernah menawarkan diri untuk mengirim kelompoknya, untuk membersihkan kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Yokohama pada Februari.
Namun, pemerintah negara telah menolak tawaran tersebut.
Yakuza Masuk Indonesia
Polisi Polda Metro Jaya akhirnya mengungkap Yakuza (sindikat kejahatan mafia Jepang) sudah masuk ke Indonesia.
Terutama saat 95 WNA Taiwan dan Tiongkok diringkus Polda Metro Jaya di 3 rumah mewah terpisah di Jakarta yang bekerja menipu pejabat-pejabat di Tiongkok dari Indonesia melalui telepon dan internet. Ternyata Yakuza yang menghadirkan mereka.
Richard Susilo, kontributor Tribunnews.com di Tokyo, yang juga pernah menjadi wartawan senior di berbagai media di Indonesia, ternyata sudah mengingatkan sejak lama soal Yakuza masuk ke Indonesia.