Virus Corona
Ketimpangan Miskin dan Kaya di Perancis Berbuah Kerusuhan, Warga Pinggiran Paling Terdampak Lockdown
Penguncian atau lockdown nasional di Prancis mengungkap ketimpangan sosial yang terjadi diantara masyarakat kaya dan miskin di sana.
"Villeneuve-la-Garenne adalah momen simbolik," kata wartawan dan aktivis Perancis Taha Bouhafs, yang memposting video tabrakan itu pertama kali.
"Orang-orang dapat melihat standar ganda diberlakukan selama kurungan. Semua gambar orang-orang berjalan di jalan-jalan di Paris, tidak direstui oleh polisi. Semua gambar-gambar kebrutalan polisi di pinggiran kota," tambahnya.

Bouhafs menilai kuncian negara ini memakan korban dari kelas pekerja daripada warga kelas menengah ke atas.
"Kuncian tidak dialami dengan cara yang sama oleh semua orang," katanya.
"Kita tidak semua memiliki teras dengan tetangga bermain akordeon."
"Di pinggiran kota ada keluarga besar di rumah sewaan rendah dengan delapan orang atau lebih."
"Orang-orang ini kasir, tukang antar barang, tukang pos, orang-orang yang tidak memiliki hak istimewa untuk bekerja dari rumah," sambungnya.
Virus corona juga memiliki dampak langsung dan dramatis pada kematian di lingkungan ini.
Wilayah Seine-Saint-Denis, yang berada di sebelah Villeneuve-la-Garenne, mengalami peningkatan kematian sebesar 295 persen pada periode 30 Maret hingga 5 April, dibandingkan persentase biasanya.
Sebagai perbandingan, peningkatan kematian 174 persen di Paris dan 61 persen di Perancis secara keseluruhan selama periode yang sama.
Sekarang ada lebih dari 120.000 kasus dan lebih dari 22.000 kematian di Perancis.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)