Virus Corona
Ketimpangan Miskin dan Kaya di Perancis Berbuah Kerusuhan, Warga Pinggiran Paling Terdampak Lockdown
Penguncian atau lockdown nasional di Prancis mengungkap ketimpangan sosial yang terjadi diantara masyarakat kaya dan miskin di sana.
Di sisi lain, kabarnya para warga kaya di Perancis memiliki akses khusus untuk menjalani tes antibodi.
Ini merujuk kepada orang-orang yang tinggal di lingkungan elit di Riviera, Perancis.
Padahal saat ini seluruh rumah sakit dan panti jompo sangat membutuhkan tes tersebut.
Ketegangan Polisi dengan Warga
Ketegangan di pinggiran Perancis berawal dari insiden seorang pengendara motor kakinya patah karena polisi membuka pintu mobil di depan jalan pemotor itu.
Kebetulan korban adalah etnis minoritas dan kejadian ini terjadi di Villeneuve-la-Garenne, pinggiran Perancis.
Polisi mengatakan dalam siaran pers bahwa insiden itu adalah kecelakaan yang terjadi ketika petugas turun dari mobil untuk berbicara dengan pengendara sepeda motor.
Pengacara pengendara sepeda motor itu, Stephane Gas meminta penyelidikan atas perilaku polisi oleh Inspektorat Jenderal Kepolisian Nasional (IGPN).
Dia mengatakan pengakuan polisi berbeda dengan kenyataannya.
Menurutnya, polisi membuka pintu mobilnya di tengah jalan tanpa memberi tanda sebelum terjadi tabrakan itu.
"Yang bisa saya lakukan hanyalah bertanya," kata Gas.
Baca: Ilmuwan Perancis Ungkap Virus Corona Mampu Bertahan Lama dari Paparan Suhu Tinggi
Baca: Perancis Hadapi Resesi, Bank Sentral Turunkan PDB 6 Persen untuk Kuartal I 2020
Perancis terkenal dengan sejarah kebrutalan polisi dan kerusuhan anti-polisi.
Bersama dengan fakta itu, beberapa orang percaya insiden itu disengaja para petugas.
Setelah video insiden tabrakan oleh pengendara motor dan polisi itu viral di media sosial, aksi demonstrasi langsung terjadi dari wilayah Villeneuve-la-Garenne di pinggiran Gennevilliers, Nanterre, Aulnay-sous-Bois, dan Montreuil.
Puncaknya, Selasa lalu sebuah sekolah dasar di Gennevilliers dibakar massa.