Vladimir Putin Salahkan Arab Saudi Soal Virus Corona dan Jatuhnya Harga Minyak
Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan jatuhnya harga minyak belum lama ini pada penarikan Arab Saudi dari kesepakatan OPEC + atas pasokan minyak
Kritik Arab Saudi
Lebih jauh, kemarahan itu dapat dilihat pada Sabtu pagi dalam dua pernyataan yang dirilis kantor berita Saudi Press Agency.
Yang pertama datang dari Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan.
"Rusia adalah pihak yang menolak perjanjian itu, sementara Arab Saudi dan 22 negara lainnya berusaha membujuk Rusia untuk melakukan pemotongan lebih lanjut dan memperpanjang perjanjian," kata dia.
Dia juga mengatakan, dugaan perselisihan Rusia terntamg "kerajaan berencana untuk menyingkirkan produsen minyak serpih" juga salah.
Lebih jauh, produsen minyalk serpih dari AS telah menjadikan Amerika sebagai satu produsen top dunia.
Namun, mereka juga sangat terpukul dengan jatuhnya harga.
Baca: Rusia Perpanjang Lockdown, Sejumlah Penerbangan Ditangguhkan, Warga Amerika Tertahan di Bandara
Baca: Kamis Hingga Jumat, 1.480 Warga Amerika Serikat Meninggal akibat Pandemi Corona
Selanjutnya, Trump telah bertemu dengan produsen yang peduli tentang hal itu.
Pernyataan kedua datang dari Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman, satu di antara putra Raja Salman.
Sang pangeran mengkritik Menteri Energi Rusia, Alexander Novak karena menyarankan Arab Saudi ingin memotong produsen serpih.
Pernyataan Arab Saudi kemungkinan besar untuk meredakan kemungkinan adanya konfrontasi antara Arab Saudi dan Trump.
Diketahui, Trump mencuit, Arab Saudi dan Rusia "akan mengurangi sekitar 10 juta barel" tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Tweet dan komentar publik Trump telah mempengaruhi harga minyak di masa lalu.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)