Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Kamis Hingga Jumat, 1.480 Warga Amerika Serikat Meninggal akibat Pandemi Corona

Amerika Serikat melaporkan korban meninggal akibat virus corona hampir mencapai 1.500 jiwa dalam satu hari sejak Kamis hingga Jumat.

Penulis: Mafani Fidesya Hutauruk
Editor: Dewi Agustina
Tangkap Layar CNN
Presiden AS Donald Trump telah menguji untuk virus corona untuk kali kedua dan hasilnya menunjukkan negatif untuk virus corona. 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON DC - Amerika Serikat (AS) melaporkan korban meninggal akibat virus corona hampir mencapai 1.500 jiwa dalam satu hari sejak Kamis (2/4/2020) hingga Jumat (3/4/2020) waktu Amerika Serikat.

Angka tersebut merupakan catatan terburuk secara global sejak pandemi tersebut terjadi.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, 1.480 orang meninggal pada Kamis pukul 20.30 hingga Jumat waktu AS.

Angka itu menambah total kematian akibat Covid-19 di AS menjadi 7.406, melewati China, lokasi asal virus corona.

AS telah melaporkan 276.995 kasus dan 9.772 orang pulih.

Baca: Wakil Jaksa Agung Sempat Beri Buku Tuntunan Salat ke Rekannya Sebelum Meninggal, Ini Faktanya

Presiden Amerika Serikat Donald Trump merekomendasikan seluruh warga AS harus menggunakan masker ketika ke luar rumah untuk menekan penyebaran virus.

Sekitar 330 juta warga AS diminta menggunakan masker non-medis dalam beberapa waktu mendatang.

"Ini akan menjadi hal sukarela. Kamu tak harus melakukan itu dan saya memilih untuk tak melakukannya. Tapi beberapa orang mau mengikuti dan itu baik," kata Trump seperti dilansir AFP.

Ahli Bedah AS Jerome Adams mengatakan, rekomendasi itu muncul karena banyak orang yang terjangkit virus tersebut tak memiliki gejala sebelumnya.

Ia benar-benar menegaskan pentingnya untuk selalu menjaga jarak atau social distancing dari orang lain.

Namun, rekomendasi tersebut diperkirakan tak terlalu berdampak sebab AS bahkan Eropa sudah kekurangan stok masker yang amat bergantung impor dari China.

Sehingga, Trump mengimbau warganya untuk menggunakan hal lain seperti syal untuk menutupi wajah ketika ke luar rumah.

Baca: Kisah Kajari Bantul Sembuh dari Covid-19 Setelah Dirawat 20 Hari: Saya Tak Tau di Mana Saya Terpapar

Saat awak media menanyakan alasan mengapa Trump tak mengenakan masker, dia hanya menjawab tak ingin melakukannya, apalagi sambil melakoni tugasnya di Ruang Oval.

"Saya memakai masker saat menjamu raja, presiden, diktator, perdana menteri. Saya merasa tak cocok saja. Mungkin nanti saya akan berubah pikiran," katanya.

Dilansir BBC Sabtu (4/4/2020), dia mendapat pertanyaan seputar paket stimulus, kesiapan Washington menghadapi Covid-19, ataukah wabah ini bakal mengganggu Pilpres AS 2020.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved