Virus Corona
5 Strategi Singapura yang Dinilai Sukses Hentikan Penyebaran Virus Corona
Kalau warga Australia memborong tisu toilet, banyak warga Singapura menyerbu ke supermarket untuk membeli mie instan.
Karenanya, warga tidak harus ke rumah sakit dan menghindari sumber penularan bagi yang lain.
Lewat klinik ini juga pemerintah memiliki data yang cukup.
"Kami bisa mengecek siapa saja yang datang dengan gejala flu atau batuk-batuk sehingga kami memiliki data dan statistik untuk memantau situasi," kata Professor Tan.
3. Merawat mereka yang terkena virus corona
Bila ada warga yang positif mengidap virus corona, mereka dipindahkan ke rumah sakit yang khusus dibuat untuk merawat pasien sampai sembuh.
Sementara Australia masih mengizinkan mereka yang memiliki gejala ringan tinggal di rumah, Singapura mengikuti cara China dengan memisahkan mereka dari warga yang tidak terkena.
Professor Fisher mempertanyakan pendekatan 'isolasi rumah' yang dilakukan oleh Australia.
"Bila mereka dibiarkan tinggal di rumah, bagaimana kita tahu mereka menaati aturan isolasi sendiri di rumah," kata Professor Fisher.
"Apakah ada pengecekan random yang teratur? Apakah akan ada hukuman yang memadai sehingga warga akan mematuhinya?"
Fasilitas rumah sakit utama di Singapura yang menangani mereka yang positif adalah Pusat Penyakit Menular Nasional yang baru dibuka.
Fasilitas ini dibangun untuk menangani krisis sebesar SARS, dengan memiliki 330 tempat tidur dengan fasilitas sangat modern.
4. Pelacakan pergerakan pasien sebelumnya
Pelacakan pergerakan sebelumnya dari pasien yang positif adalah salah satu yang juga menjadi kunci keberhasilan pencegahan penularan.
Dari data yang sudah didapat, petugas akan menelpon mereka yang pernah berinteraksi dengan yang sudah dinyatakan positif, untuk mengetahui kondisi mereka.
"Bila kami bisa mengidentifikasi kontak untuk sebuah kasus sebelum mereka menunjukkan gejala, maka kita bisa menghentikan rantai penularan dan mereka bisa ditangani lebih awal pula," kata Olivia Oh dari Departemen Kesehatan Singapura.