Virus Corona
5 Strategi Singapura yang Dinilai Sukses Hentikan Penyebaran Virus Corona
Kalau warga Australia memborong tisu toilet, banyak warga Singapura menyerbu ke supermarket untuk membeli mie instan.
"Cara terbaik untuk melawan wabah adalah bertindak sebelum kejadian dan bertindak awal," kata Kepala Medis Singapura, Tan Chorh Chuan.
Professor Tan sebelumnya juga terlibat dalam penanganan SARS yang sempat membuat sistem layanan kesehatan di negara tersebut kewalahan.
Di awal Januari, pemerintah membentuk gugus tugas yang melibatkan perwakilan dari berbagai departemen.
Pengetesan terhadap warga mulai dilakukan segera setelah kasus pertama muncul tanggal 23 Januari.
"Laboratorium sudah siap untuk kasus pertama," kata Dale Fisher, pakar penyakit menular dari Australia yang bekerja dengan pemerintah Singapura dalam penanggulangan wabah.
"Segera setelah adanya kasus pertama, semua laboratorium di setiap rumah sakit pemerintah bisa melakukan tes," kata Professor Fisher.
Dalam beberapa hari setelah kasus pertama, seluruh penumpang yang datang di bandar udara Changi diukur suhu tubuhnya.
Tidak lama sesudah itu, pengecekan suhu tubuh dilakukan di seluruh gedung dan sekolah.
Mereka yang memiliki suhu tubuh di atas normal disuruh pulang.
Ini sangat berbeda dengan Australia, karena sampai minggu lalu penumpang yang tiba di Bandara Sydney mengatakan tidak ada pengecekan suhu tubuh bagi mereka yang baru tiba.
2. Pembentukan jaringan klinik kesehatan
Langkah awal lain yang dilakukan Singapura adalah mengaktifkan jaringan klinik kesehatan yang disebut klinik persiapan kesehatan publik (PHPC).
Klinik ini merupakan klinik layanan umum yang diperkuat dengan dokter spesialis penyakit pernapasan.
Di pertengahan Februari, sekitar 900 klinik PHP sudah beroperasi dengan tugas menjadi klinik rujukan awal bagi mereka yang memiliki gejala seperti terkena flu.
Klinik ini juga menjalankan dua fungsi lain yaitu menentukan apakah warga memerlukan layanan medis serius, selain juga melakukan tes bagi yang memiliki gejala ringan.