Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

3 Larangan di Negara Teluk Akibat Corona: Tidak Ada Salam Hidung

Dewan Kerjasama Teluk (GCC) kompak memberlakukan sejumlah larangan yang sama terkait pencegahan penyebaran wabah Covid-19.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
ABDEL GHANI BASHIR/AFP
Lakukan Sterilisasi Virus Corona, Arab Saudi Kosongkan Mataf Masjidil Haram Mekah 

Masih mengutip Al Jazeera, Kuwait dan Arab Saudi adalah dua negara yang tidak tanggung-tanggung dalam mengambil sikap terkait wabah ini dibanding negara Teluk lainnya.

Seorang pelancong internasional yang mengenakan masker di Bandara Internasional Los Angeles (LAX) pada 12 Maret 2020 sehari sebelum larangan bepergian penerbangan AS pada 26 negara Eropa sebagai bentuk pencegahan berkelanjutan terkait virus corona
Seorang pelancong internasional yang mengenakan masker di Bandara Internasional Los Angeles (LAX) pada 12 Maret 2020 sehari sebelum larangan bepergian penerbangan AS pada 26 negara Eropa sebagai bentuk pencegahan berkelanjutan terkait virus corona (Frederic J. BROWN / AFP)

Baca: Gagal Terbang ke Arab Saudi, 826 Penumpang Sempat Emosi, Ini Kronologinya

Baca: Arab Saudi Tangguhkan Penerbangan Internasional Selama 2 Pekan

Keduanya menangguhkan semua penerbangan dari Internasional.

Sementara itu, UEA dan Qatar sudah membatasi visa masuk.

Maskapai terbesar di Arab, Emirates juga telah membatalkan banyak jadwal penerbangan.

Seorang warga Amerika Serikat (AS) menjadi korban penangguhan jadwal terbang ini.

Kedua orang tuanya tidak jadi mengunjunginya ke Riyadh karena hal ini.

Hal serupa terjadi pada Kuwait, seorang warganya terdampar di Bandara Heathrow London dan tidak bisa kembali.

Pemerintah akhirnya memberikan akomodasi hotel dan tiga kali makan untuk warga tersebut.

3. Tak Ada Kontak Fisik Membuat Salam Menjadi Canggung

Warga di Muscat, ibu kota Oman, mengaku kini banyak orang ketakutan dan panik menyentuh apapun.

Mereka biasa menyebutnya dengan istilah cornophobia.

Menurut mereka, kini banyak orang berhenti berjabat tangan atau saling mencium pipi.

Diketahui, ini adalah salam yang umum dilakukan di seluruh daratan Arab.

Seorang pria dari Arab Saudi, Abu Abdurrahman mengaku sangsi dengan norma-norma sosial yang tiba-tiba berubah.

"Saya harus berjabat tangan dan mencium atau tidak? Saya tidak tahu," kata Abdurrahman.

Baca: Viral Video Muadzin Menahan Tangis Saat Kumandangkan Adzan di Kuwait: Salatlah Kalian di Rumah

Baca: Gagal Terbang ke Arab Saudi, 826 Penumpang Sempat Emosi, Ini Kronologinya

Kebiasaan ini sudah mendarah daging sampai Abdurrahman merasa malu saat tidak melakukannya.

"Aku berusaha tidak melakukannya, tapi aku merasa malu," tambahnya.

"Bagaimana bila orang lain mengulurkan tangan lebih dulu?" tanya Abdurrahman, dilansir Al Jazeera.

Uni Emirates Arab dan Qatar mengimbau warga untuk berhenti salam tradisional menggunakan hidung.

(Tribunews/Ika Nur Cahyani)

 
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved