Virus Corona
3 Larangan di Negara Teluk Akibat Corona: Tidak Ada Salam Hidung
Dewan Kerjasama Teluk (GCC) kompak memberlakukan sejumlah larangan yang sama terkait pencegahan penyebaran wabah Covid-19.
Suaranya bergetar dan sempat terhenti beberapa saat.
Kini salat lima waktu maupun salat Jumat juga tidak dilakukan secara berjemaah.
Kebijakan ini dinyatakan oleh Kementerian Awqaf dan Urusan Islam pada Jumat lalu, waktu Kuwait.
Bagaimana pun, ini adalah langkah pencegahan agar tidak menambah daftar panjang pasien corona di sana.
Meski mayoritas Negara Teluk beraliran Muslim Sunni, masih banyak warga Syiah di daratan Arab yang sering berkunjung ke Iran.
Fakta ini mengakibatkan adanya ketegangan antara GCC dan Teheran.
Problematika aliran ini memuncak setelah Arab Saudi mengunci Kota Qatif, pusat Syiah di Arab yang menyumbang banyak kasus Covid-19.
"Ini waktunya bersatu secara lokal, regional, dan global," kata anggota parlemen Bahrain, Zainal Abdul Amir.
"Tidak ada ruang untuk kebencian, kemarahan, diskriminasi atau sektarianisme," lanjutnya.
2. Penangguhan Penerbangan dan Penutupan Tempat Umum
Beberapa waktu lalu, orang-orang berdatangan ke pusat perbelanjaan Dubai dan melakukan panic buying.
Ini terjadi setelah satu kota besar di Uni Emirates Arab, Abu Dhabi menutup bioskop, tempat rekreasi, spa, tempat fitnes, dan taman-taman.
Pada Minggu lalu, Abu Dhabi Securities Exchange mengatakan, akan menutup semua tempat perbelanjaan.
Belum jelas sampai kapan pembatasan ini dilakukan.
Sehari sebelumnya, langkah ini sudah diadopsi Kuwait untuk memperkecil risiko penyebaran pandemi corona.