Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

3 Larangan di Negara Teluk Akibat Corona: Tidak Ada Salam Hidung

Dewan Kerjasama Teluk (GCC) kompak memberlakukan sejumlah larangan yang sama terkait pencegahan penyebaran wabah Covid-19.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
ABDEL GHANI BASHIR/AFP
Lakukan Sterilisasi Virus Corona, Arab Saudi Kosongkan Mataf Masjidil Haram Mekah 

TRIBUNNEWS.COM - Dewan Kerjasama Teluk (GCC) kompak memberlakukan sejumlah larangan yang sama terkait pencegahan penyebaran wabah Covid-19.

Organisasi yang beranggotakan Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait, Bahrain, Qatar dan Oman lebih banyak melarang aktivitas fisik dan interaksi sosial.

Beberapa di antaranya adalah budaya tradisonal mereka.

Berikut sejumlah larangan di Negara Teluk menurut rangkuman dari Al Jazeera:

1. Tiadakan Sementara Salat Jemaah dan Salat Jumat

Langkah-langkah memerangi penyebaran pandemi global corona turut memengaruhi cara umat Islam dalam beribadah.

Jauh sebelum muncul larangan lain, Arab Saudi telah menangguhkan semua umrah dan kunjungan ke Mekkah dan Madinah.

Masjid Nabawi juga ditutup sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Otoritas Arab Saudi mengimbau warganya agar beribadah di rumah apalagi mengalami gejala virus.

Baca: Menahan Tangis, Muazin di Kuwait Lantunkan Azan agar Tak Berjamaah di Masjid: Salatlah di Rumahmu

Baca: Negara-negara Teluk Hadapi Risiko Kehilangan Kekayaan Minyak pada 2034

Sementara itu, Kuwait melarang semua kegiatan di masjid.

Langkah ini terbilang cukup ekstrem karena belum pernah diberlakukan oleh negara tersebut.

Dikutip Tribunnews dari Daily Sabah, pemerintah Kuwait sementara waktu menutup masjid dan mengubah lantunan azan.

Ini merupakan satu di antara upaya otoritas untuk membendung aktivitas yang melibatkan banyak orang.

Kini muazin di Kuwait mengubah kalimat azan dari 'hayya 'alasshalah' yang berarti mari kita salat, menjadi 'shollu fi rihaalikum' yang memiliki arti salatlah kalian di rumah.

Bahkan dalam sebuah video yang beredar luas, muazin sempat tercekat menahan tangis.

Suaranya bergetar dan sempat terhenti beberapa saat.

Kini salat lima waktu maupun salat Jumat juga tidak dilakukan secara berjemaah.

Kebijakan ini dinyatakan oleh Kementerian Awqaf dan Urusan Islam pada Jumat lalu, waktu Kuwait.

Bagaimana pun, ini adalah langkah pencegahan agar tidak menambah daftar panjang pasien corona di sana.

Meski mayoritas Negara Teluk beraliran Muslim Sunni, masih banyak warga Syiah di daratan Arab yang sering berkunjung ke Iran.

Fakta ini mengakibatkan adanya ketegangan antara GCC dan Teheran.

Problematika aliran ini memuncak setelah Arab Saudi mengunci Kota Qatif, pusat Syiah di Arab yang menyumbang banyak kasus Covid-19.

"Ini waktunya bersatu secara lokal, regional, dan global," kata anggota parlemen Bahrain, Zainal Abdul Amir.

"Tidak ada ruang untuk kebencian, kemarahan, diskriminasi atau sektarianisme," lanjutnya.

2. Penangguhan Penerbangan dan Penutupan Tempat Umum

Beberapa waktu lalu, orang-orang berdatangan ke pusat perbelanjaan Dubai dan melakukan panic buying.

Ini terjadi setelah satu kota besar di Uni Emirates Arab, Abu Dhabi menutup bioskop, tempat rekreasi, spa, tempat fitnes, dan taman-taman.

Pada Minggu lalu, Abu Dhabi Securities Exchange mengatakan, akan menutup semua tempat perbelanjaan.

Belum jelas sampai kapan pembatasan ini dilakukan.

Sehari sebelumnya, langkah ini sudah diadopsi Kuwait untuk memperkecil risiko penyebaran pandemi corona.

Masih mengutip Al Jazeera, Kuwait dan Arab Saudi adalah dua negara yang tidak tanggung-tanggung dalam mengambil sikap terkait wabah ini dibanding negara Teluk lainnya.

Seorang pelancong internasional yang mengenakan masker di Bandara Internasional Los Angeles (LAX) pada 12 Maret 2020 sehari sebelum larangan bepergian penerbangan AS pada 26 negara Eropa sebagai bentuk pencegahan berkelanjutan terkait virus corona
Seorang pelancong internasional yang mengenakan masker di Bandara Internasional Los Angeles (LAX) pada 12 Maret 2020 sehari sebelum larangan bepergian penerbangan AS pada 26 negara Eropa sebagai bentuk pencegahan berkelanjutan terkait virus corona (Frederic J. BROWN / AFP)

Baca: Gagal Terbang ke Arab Saudi, 826 Penumpang Sempat Emosi, Ini Kronologinya

Baca: Arab Saudi Tangguhkan Penerbangan Internasional Selama 2 Pekan

Keduanya menangguhkan semua penerbangan dari Internasional.

Sementara itu, UEA dan Qatar sudah membatasi visa masuk.

Maskapai terbesar di Arab, Emirates juga telah membatalkan banyak jadwal penerbangan.

Seorang warga Amerika Serikat (AS) menjadi korban penangguhan jadwal terbang ini.

Kedua orang tuanya tidak jadi mengunjunginya ke Riyadh karena hal ini.

Hal serupa terjadi pada Kuwait, seorang warganya terdampar di Bandara Heathrow London dan tidak bisa kembali.

Pemerintah akhirnya memberikan akomodasi hotel dan tiga kali makan untuk warga tersebut.

3. Tak Ada Kontak Fisik Membuat Salam Menjadi Canggung

Warga di Muscat, ibu kota Oman, mengaku kini banyak orang ketakutan dan panik menyentuh apapun.

Mereka biasa menyebutnya dengan istilah cornophobia.

Menurut mereka, kini banyak orang berhenti berjabat tangan atau saling mencium pipi.

Diketahui, ini adalah salam yang umum dilakukan di seluruh daratan Arab.

Seorang pria dari Arab Saudi, Abu Abdurrahman mengaku sangsi dengan norma-norma sosial yang tiba-tiba berubah.

"Saya harus berjabat tangan dan mencium atau tidak? Saya tidak tahu," kata Abdurrahman.

Baca: Viral Video Muadzin Menahan Tangis Saat Kumandangkan Adzan di Kuwait: Salatlah Kalian di Rumah

Baca: Gagal Terbang ke Arab Saudi, 826 Penumpang Sempat Emosi, Ini Kronologinya

Kebiasaan ini sudah mendarah daging sampai Abdurrahman merasa malu saat tidak melakukannya.

"Aku berusaha tidak melakukannya, tapi aku merasa malu," tambahnya.

"Bagaimana bila orang lain mengulurkan tangan lebih dulu?" tanya Abdurrahman, dilansir Al Jazeera.

Uni Emirates Arab dan Qatar mengimbau warga untuk berhenti salam tradisional menggunakan hidung.

(Tribunews/Ika Nur Cahyani)

 
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved