Virus Corona
WHO Memberi Nama Resmi Wabah Virus Corona: Covid-19 hingga Update Terbaru
World Health Organization (WHO) memberi nama resmi wabah virus yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada Selasa (11/2/2020).
Pemecatan Pejabat China
Pemerintah China telah memberhentikan beberapa pejabat senior karena penanganan mereka terhadap wabah koronavirus yang saat ini mecapai lebih dari 1.000 korban meninggal.
Diwartakan Tribunnews yang mengutip dari bbc.com, sekretaris partai Komisi Kesehatan Hubei, dan ketua komisi adalah orang-orang yang diberhentikan dari pekerjaannya.
Mereka merupakan pejabat paling senior yang akan diturunkan pangkatnya.
Wakil direktur Palang Merah setempat juga diberhentikan karena kelalaian tugas pada penanganan sumbangan.
Dua pejabat partai Hubei akan digantikan oleh tokoh nasional yaitu wakil direktur Komisi Kesehatan Nasional China, Wang Hesheng.

Berbicara kepada kantor berita Reuters, pakar pernapasan Tiongkok terkemuka Zhong Nanshan mengatakan, virus itu mencapai puncaknya di China bulan ini dan wabahnya mungkin akan berakhir pada bulan April mendatang.
Dia mendasarkan perhitungan pada pemodelan matematika, peristiwa terbaru dan juga tindakan pemerintah.
Menurut media pemerintah, ada ratusan pemecatan untuk para pejabat.
Meskipun dilakukan pemberhentian, bukan berarti mereka dipecat secara keseluruhan.
Kemungkinan yang terjadi bisa saja adanya penurunan pangkat.
Selain dikeluarkan dari jabatannya, para pejabat juga dihukum oleh Partai Komunis yang berkuasa.

Sebagai contoh, wakil kepala badan amal Palang Merah yang dikelola pemerintah, Zhang Qin, diberi peringatan intra-partai yang serius dan juga masalah administrasi yang serius.
Awal bulan ini, wakil kepala biro statistik Wuhan telah diberhentikan dari jabatannya, dengan sanksi yang sama karena melanggar peraturan terkait untuk mendistribusikan masker wajah.
Dalam beberapa hari terakhir, otoritas China semakin dikritik karena penanganan krisis mereka.
Kematian seorang dokter yang peringatan awalnya ditekan oleh pihak berwenang memicu kemarahan publik.
Beijing telah mengirim tim dari lembaga anti-korupsi tertinggi ke Hubei untuk menyelidiki perawatan Dr Li oleh polisi.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Yurika Nendri Novianingsih)