Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

WHO Memberi Nama Resmi Wabah Virus Corona: Covid-19 hingga Update Terbaru

World Health Organization (WHO) memberi nama resmi wabah virus yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada Selasa (11/2/2020).

Shanghaiist
Ilustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM - World Health Organization (WHO) memberi nama resmi wabah virus yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada Selasa (11/2/2020).

WHO secara resmi mengumumkan nama virus corona sebagai Covid-19.

Data statistik diramalkan akan menunjukkan bahwa infeksi virus corona dapat turun dalam beberapa minggu mendatang.

Dikutip dari South China Morning Post, Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan pada Selasa saja, kematian mencapai 108 jiwa.

Data tersebut menunjukkan pertama kalinya kematian akibat virus Covid-19 mencapai angka 100, bahkan lebih.

Update terbaru, yang dikutip dari thewuhanvirus, total jumlah kematian wabah Covid-19 per Rabu (12/2/2020) mencapai 1.112.

Petugas medis mengenakan pakaian pelindung untuk melindungi dari virus Corona saat melintas di samping pasien di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China pada 23 Januari 2020
Petugas medis mengenakan pakaian pelindung untuk melindungi dari virus Corona saat melintas di samping pasien di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China pada 23 Januari 2020 (AFP/Hector Retamal)

Masih dikutip dari SCPM, Pakar Penyakit Pernapasan Tiongkok Zhong Nanshan buka suara.

Ia meramalkan bahwa Covid-19 akan memuncak pada bulan ini.

"Kita sekarang dapat mengamati informasi terbaru, bahwa jumlah kasus baru secara bertahap berkurang," kata Zhong.

"Melalui pemodelan matematika, kita dapat mengatakan bahwa infeksi baru akan memuncak pada pertengahan atau akhir Februari di Cina Selatan," terangnya.

Zhong menambahkan, tidak mungkin memprediksi kapan tepatnya peristiwa tersebut terjadi.

Hal itu menurut Zhong sangat tergantung pada seberapa efektif langkah-langkah pencegahan dan pengendalian masyarakat.

Pernyataan tersebut Zhong sampaikan mengingat banyak orang melakukan perjalanan dan kembali bekerja setelah liburan Tahun Baru Imlek.

Baca: Dua Pejabat Kesehatan China Dicopot Akibat Virus Corona

Sementara itu, pejabat Kementerian Perhubungan, Xu Yahua ikut bicara.

Ia mengatakan 160 juta warga Beijing diperkirakan akan kembali ke kota-kota tempat mereka bekerja dalam satu minggu mendatang.

Pergerakan massa tenaga kerja tersebut memicu kekhawatiran orang akan terinfeksi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved