"Dulu saya kecanduan narkoba, kini kecanduan lari"
Para pelari ultra maraton dari seluruh dunia berbagi cerita mengapa mereka berlari dalam jarak yang luar biasa ini.
Saya ingin menerobos keterbatasan saya.
Bahkan kini saya dan rekan lari saya berlatih di malam bulan Ramadan, sesudah waktu berbuka.
'Dulu saya kecanduan narkoba, kini saya kecanduan lari'

Catra, 54, California
Umur 27 tahun saya ditahan satu malam di penjara. Ini pengalaman terburuk saya, sedemikian menakutkan hingga saya memutuskan berhenti pakai narkoba.
Selagi di sekolah, saya bergabung dengan lingkungan buruk yang kerjanya pesta terus. Pacar saya memakai metamfetamine dan segera saya kecanduan. Kami ditangkap dan saya kemudian ikut rehabilitasi narkoba. Selama enam bulan saya di sana, sampai akhirnya bisa lepas dari kecanduan.
Sekarang ini, sudah 25 tahun saya bersih, tak lagi memakai narkoba.
Saya mulai berlari untuk mencari pengganti narkoba. Saya berlari 10km sesudah melihat selebaran promosi. Tiga bulan kemudian, saya melakukan maraton pertama. Tak lama, saya pun berlari ultra.
Saya ikut lomba lari 100, 200 dan 300 mil. Ketika menyelesaikan lari sejauh itu rasanya sangat menyenangkan.
Kita merasa telah menyelesaikan sesuatu yang sangat besar, rasanya: 'Wow! Rasaya seperti melayang!'
Saya adalah satu dari sekitar selusin orang di dunia yang pernah lari 100 mil lebih dari 100 kali. Dengan begini, bisa dibilang saya kecanduan lari.
Jika Anda terkena dampak masalah dalam artikel ini, Anda bisa mendapatkan dukungan di sini.
Oleh Hannah Price & Sophie Haydock