"Dulu saya kecanduan narkoba, kini kecanduan lari"
Para pelari ultra maraton dari seluruh dunia berbagi cerita mengapa mereka berlari dalam jarak yang luar biasa ini.
Saya di Nepal, dan sedang berlari di hari kedua ketika seorang asing menyerang saya. Saya ingin berhenti, tapi saya berlari untuk mengenang sahabat masa kecil saya yang bunuh diri beberapa tahun lalu.
Maka akhirnya saya selesaikan juga lari saya.
Pernah sebelum lari badan saya seperti membeku, bahkan sebelum saya keluar rumah. Saya sempat berdiri lama di luar pintu, padahal sudah siap dengan peralatan lari saya. Rasanya dua jam saya berdiri, sampai anjing saya menyentak dan menyadarkan saya.
Kini lari - bersama terapi - menjadi bagian dari pemulihan saya. Sesudah serangan di Nepal itu, saya putuskan berlari untuk memperkuat diri. Saya belum siap lagi untuk berlari ultra, tapi pasti siap suatu saat nanti.
'Kesunyian membantu saya menghadapi hidup'

Jeff, 28, London
Ketika berlari, saya menutup diri dari tekanan dunia luar. Saya seorang introvert dan butuh waktu dengan pikiran saya sendiri untuk menghadapi hidup.
Ketika berlari, pikiran saya jernih. Berlari membantu saya berpikir dengan cukup dan membuat saya bisa memperbaiki kecerdasan emosional saya.
Ini penting sekali bagi profesi saya sebagai pengusaha. Banyak sekali terobosan bisnis yang saya lakukan ketika berlari.
Bagi saya media sosial mengganggu sekali. Terhubung ke orang-orang selama 24 jam sehari itu berlebihan. Kesendirian saat berlari memberi saya ruang kosong yang bikin saya punya waktu untuk diri sendiri.
'Berlari membantu saya merasa perempuan dan laki-laki setara di Afghanistan'

Zeinab (kiri), 24, Kabul
Saya mulai lari dua tahun lalu ketika saya lihat teman-teman sekamar saya lari dua hari sekali pagi-pagi. Suatu pagi saya tanya, apakah saya boleh ikut. Mereka sedang bersiap berangkat lari 10km.
Itulah pertama kali saya merasa bebas berlari di luar ruang, karena biasanya kegiatan perempuan dibatasi di kota tempat saya tinggal di Afghanistan.
Teman-teman saya kaget saya bisa ikut lari menyesuaikan dengan mereka. Teman-teman saya itu sedang mempersiapkan diri berlari ultra mataron 402km di Srilanka. Keren sekali buat saya perempuan Afghan ikut lomba lari ultra internasional!
Kini saya juga melakukan hal yang sama.