Jumat, 3 Oktober 2025

Pernah Jadi Pemulung, Mahasiswi Ini Jadi Lulusan Terbaik di Australia

Sophy menghabiskan masa kecilnya dengan mengais sampah di Phnom Penh demi membantu keuangan keluarganya.

Editor: Hasanudin Aco
World of Buzz
Dulu Hidup di Gunung Sampah, Gadis Pemulung Ini Tumbuh Jadi Wanita Cantik dan Sukses Raih Beasiswa di Universitas Melbourne 

Setelah lulus dari pendidikan sekolah menengah atas di Akademi Cripps Neeson, mereka bergabung dengan Sophy di Australia.

Yem dan Seng berharap mereka bisa mengikuti jejak Sophy dengan melanjutkan pendidikan untuk gelar sarjana di University of Melbourne yang bergengsi dan hadir di acara wisuda Sophy.

Setelah lulus, Sophy kembali ke Kamboja untuk liburan dan merayakan kelulusannya dengan keluarga dan teman-temannya.

Masalah kemiskinan

Sophy Ron adalah sepenggal kisah sukses seseorang yang punya masa depan yang cerah.

Namun, masalah kemiskinan sistemik masih tetap ada di Phnom Penh.

Masalah ini menjadi terkenal pada 2009, ketika Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Stung Meanchey Rubbish Dump, dengan luas sekitar 100 hektar, di Phnom Penh mendapat perhatian khusus dari media.

Menurut Small Step Project, ada 500-1.000 orang yang bekerja sebagai pemulung.

Dari angka tersebut, setidaknya setengah dari mereka masih anak-anak.

Karena masih memperkerjakan anak-anak ini, Stung Meachey ditutup, tetapi pemerintah membuka TPA baru di sisi lain kota dan para pemulung bermigrasi.

Pada 2016, dilaporkan juga di luar TPA masih banyak anak-anak yang berkeliaran di jalanan untuk mengambil sampah dan memulung dengan penghasilan berkisar 2,50-3,40 dollar AS atau sekitar Rp 35.772-Rp 45.650 per harinya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Sukses Gadis Pemulung Kamboja hingga Jadi Lulusan Terbaik di Australia",
Penulis : Retia Kartika Dewi

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved