Minggu, 5 Oktober 2025

Venezuela: Kelompok oposisi 'diam-diam temui' pejabat militer, Maduro siap berdialog

Presiden majelis nasional Venezuela, Juan Gaido, mengatakan bahwa kelompok oposisi telah melakukan pertemuan diam-diam dengan anggota militer

Sebelumnya, Mahkamah Agung, yang setia kepada Maduro, dengan cepat menyetujui permintaan Jaksa Agung Tarek William, Selasa lalu, yang memintanya mengambil "tindakan pencegahan" terhadap Guaido.

Pemimpin oposisi itu "dilarang meninggalkan negara itu" sampai penyelidikan tingkat awal selesai setelah dia dituduh "mengusik perdamaian", kata ketua MA Maikel Moreno.

Sebagai pemimpin lembaga legislatif Majelis Nasional, Guaido memiliki kekebalan dari tuntutan hukum kecuali ada keputusan dari lembaga hukum tertinggi di negara itu.

Nicolas Maduro
EPA
Nicolas Maduro mengatakan dia mendapat dukungan dari militer Venezuela, dan menuduh anggota militer yang melakukan disersi hendak melakukan kudeta.

Berbicara kepada wartawan ketika tiba di gedung parlemen, pemimpin oposisi itu mengatakan upaya pencegahan atas dirinya "bukan hal baru".

"Saya tidak abaikan ancaman, atau penganiayaan yang kami alami, tetapi kami di sini, akan terus melanjutkan aksi kami," katanya.

Keputusan pencegahan atas Guaido muncul setelah AS mengatakan telah menyerahkan kendali atas aset keuangan Venezuela di AS kepada Gauido, yang dianggap sebagai presiden yang sah.

Menanggapi perkembangan terbaru di Venezuela, Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengeluarkan cuitan di akun Twitternya bahwa akan ada "konsekuensi serius bagi mereka yang berusaha menumbangkan demokrasi dan membahayakan Guaido".

Mengapa Guaido mendeklarasikan sebagai presiden sementara?

Guaido mengatakan konstitusi memungkinkan dia, sebagai ketua Majelis Nasional, mengambil alih kekuasaan ketika presiden sudah dianggap tidak memiliki legitimasi.

"Tugas saya adalah menyerukan adanya pemilu yang bebas, karena ada penyalahgunaan kekuasaan dan kami hidup dalam kediktatoran," kata Guaido kepada BBC, Senin.

Dia menambahkan: "Di Venezuela, kami ditindas secara total, mengalami penyiksaan ... dari rezim Maduro, atau kami memilih kebebasan, demokrasi dan kemakmuran bagi rakyat kami."

Guaido mengatakan pemerintahan Maduro "telah membunuh kaum muda yang miskin" di jalanan.

Apa tindakan Amerika Serikat?

Pada hari Senin, Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengumumkan penerapan serangkaian sanksi terhadap perusahaan minyak BUMN Venezuela, PDVSA.

Sanksi itu diterapkan agar uang hasil penjualan minyak Venezuela tak akan jatuh kepada pemerintahan Presiden Nicolas Maduro. "Agar Maduro tidak lagi dapat menjarah aset rakyat Venezuela".

Saat Bolton menghadiri jumpa pers, sejumlah wartawan melihat sebaris tulisan tangan pada buku catatannya.

John Bolton
Getty Images
Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton, membawa buku catatan dalam jumpa pers mengenai Venezuela. Sebaris kalimat tulisan tangan pada buku itu berbunyi, "5.000 serdadu ke Kolombia".

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved