Kisah Mata Hari, mata-mata Eropa yang pernah tinggal di Jawa Timur
Mata Hari adalah nama julukan untuk perempuan Belanda yang berprofesi sebagai penari dan agen mata-mata. Dokumen yang baru dirilis Prancis menjelaskan
Mata Hari berkeras bahwa dirinya hanya ingin mengambil uang yang ditawarkan kemudian lari. Dia mengklaim bahwa kesetiaannya ada pada Sekutu, sebagaimana dia tunjukkan saat berjanji membantu intelijen Prancis.
Pengakuan tersebut malah membawanya ke Chateau de Vincennes di pinggiran timur Kota Paris. Mata Hari dituntun ke sebuah tiang di tanah lapang dengan satu tangan terikat. Sebanyak 12 serdadu mengarahkan senjata api mereka ke tubuhnya.
Beberapa laporan menyebut bahwa dia menolak matanya ditutup. Dia sempat melambaikan tangan ke pengacaranya. Sesaat kemudian suara letupan senapan terdengar dan Mata Hari jatuh terpuruk dengan lutut menghujam tanah.
Seorang perwira mendekati sambil menenteng pistol dan menembaknya sekali di bagian kepala.
Sesudah eksekusi, tiada seorang pun yang mengambil jasad Mata Hari. Karenanya, jenazah perempuan tersebut dibawa ke fakultas kedokteran di Paris untuk digunakan sebagai bahan mata kuliah pembedahan. Kepalanya kemudian diawetkan di Museum Anatomi. Namun, ketika dilakukan inventaris 20 tahun lalu, ternyata organ tubuh itu telah menghilang.
Diduga telah dicuri.