Jumat, 3 Oktober 2025

Kisah Mata Hari, mata-mata Eropa yang pernah tinggal di Jawa Timur

Mata Hari adalah nama julukan untuk perempuan Belanda yang berprofesi sebagai penari dan agen mata-mata. Dokumen yang baru dirilis Prancis menjelaskan

Namun, sedihnya, cerita mengenai Mata Hari didominasi oleh kiprahnya dalam dunia mata-mata. Selama betahun-tahun banyak sejarawan membelanya. Beberapa di antara mereka menilai dia dikorbankan karena Prancis memerlukan mata-mata untuk menjelaskan ke publik tentang kegagalan dalam perang.

Bagi kaum feminis, Mata Hari menjadi kambing hitam yang sempurna karena 'moralnya yang buruk' akan membuat dirinya mudah dicap sebagai musuh Prancis.

Mata Hari hanyalah korban?

Mata Hari diketahui kembali ke Prancis melalui Spanyol pada 1916 setelah singgah sebentar di London untuk diinterogasi dinas intelijen Inggris, MI6.

Di Madrid, dia menjalin kontak dengan Arnold von Kalle, atase militer Jerman. Belakangan Mata Hari mengaku aksinya ini ditempuh untuk memenuhi janjinya kepada intelijen Prancis, bahwa dia akan menggunakan jaringan perwira Jerman yang dia kenal sebelum perang demi membantu Sekutu.

Namun, telegram yang dikirim Kalle ke atasannya di Berlin yang membongkar identitas agen H21 alias Mata Hari. Dalam surat telegram itu, Kalle membeberkan alamat rumah, rekening bank, hingga nama pembantu setianya. Siapapun yang membacanya tak akan ragu bahwa agen H21 adalah Mata Hari.

Terjemahan resmi surat telegram, yang dihadang oleh dinas intelijen Prancis itu kini dapat disaksikan publik di Museum Fries, Leeuwarden, Belanda. Bagaimanapun, justru hal inilah yang membuat kalangan sejarawan sangsi pada tudingan terhadap Mata Hari.

Intelijen Prancis, menurut beberapa sejarawan, sejak lama mampu memecahkan bahasa kode di dalam tulisan surat telegram tersebut. Jerman pun tahu intelijen Prancis sudah bisa memecahkannya. Toh, Kalle tetap mengirimkannya ke Berlin. Dengan kata lain, Kalle ingin intelijen Prancis membacanya.

Jadi, asumsi ini berpendapat bahwa Jermanlah yang menuntun Prancis untuk menangkap dan mengeksekusi agennya sendiri.

Asumsi lain menilai Prancis yang menciptakan dokumen itu untuk mengambinghitamkan Mata Hari dan memuaskan publik. Pasalnya, mengapa hanya ada terjemahan resmi? Di mana telegram aslinya?

Kedua teori itu sama-sama berpandangan bahwa Mata Hari hanyalah korban, sedangkan Jerman atau Prancis ingin agar dia dilenyapkan.

Rincian interogasi

Selama bertahun-tahun, rincian interogasi Mata Hari oleh jaksa Pierre Bouchardon tidak bisa diakses para sejarawan.

Namun, berkat dokumen yang dirilis Kementerian Pertahanan Prancis, asumsi mengenai Mata Hari bisa dipatahkan.

Berdasarkan transkrip interogasi pada Juni 1917, Margarethe Zelle memutuskan untuk mengakui perbuatannya.

Kepada Bouchardon, dia mengaku telah direkrut Jerman sebagai mata-mata pada 1915 di Den Haag, Belanda.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved