Jumat, 3 Oktober 2025

Penjualan Pertalite Turun 5,10 Persen dari 2024 hingga Juli 2025

Kementerian ESDM mencatat adanya penurunan jumlah penjualan BBM subsidi Pertalite dari 2024 hingga Juli 2025.

Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews.com
PENJUALAN PERTALITE - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Laode Sulaeman dalam rapat bersama Komisi XII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2025). Ia mengungkap adanya penurunan jumlah penjualan Pertalite karena terjadi perubahan pola konsumsi. Dok: Endrapta Pramudhiaz 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat adanya penurunan jumlah penjualan BBM subsidi Pertalite dari 2024 hingga Juli 2025.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan, penurunan jumlah penjualan Pertalite karena terjadi perubahan pola konsumsi.

"Konsumen yang tadinya pengguna RON90 atau Pertalite itu cenderung turun dan beralih kepada RON yang lebih tinggi dari RON90," kata Laode dalam rapat bersama Komisi XII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2025).

Baca juga: Terbaru, Harga BBM Pertamina 1 Oktober 2025: Pertalite Rp10.000, Pertamax Rp12.200–13.000

Berdasarkan paparan Laode, penurunan penjualan harian Pertalite dari 81.106 kilo liter (KL) per hari pada 2024 menjadi 76.970 KL per hari pada Juli 2025. Ini terjadi penurunan sebesar 5,10 persen.

Sementara itu, penjualan harian bensin non-subsidi naik dari 19.061 KL per hari pada 2024 menjadi 22.723 KL per hari pada Juli 2025. Ini terjadi kenaikan 19,21 persen.

Jika dikaitkan dengan besaran kompensasi, maka kompensasi Pertalite pada 2024 sebesar Rp 48,9 triliun, diproyeksikan bisa terjadi efisiensi hingga Rp 36,3 triliun akibat penurunan konsumsi ini. 

"Artinya ada efisiensi sebesar Rp 12,6 triliun dengan adanya shifting ini," ujar Laode.

Lalu, Laode juga mengungkap pangsa pasar dari bensin non subsidi yang non Pertamina sebesar 11 persen pada 2024.

Pada Januari-Juli 2025, angka tersebut meningkat menjadi 15 persen.

Ia juga mengungkap estimasi penjualan bensin pada 2025 sebesar 1,4 juta KL.

Lalu, estimasi penjualan bensin non-subsidi 2025 Pertamina sebesar 7 juta KL. Ini meningkat 0,8 juta KL atau 14,02 persen.

Kemudian, estimasi penjualan bensin non subsidi 2025 yang non Pertamina sebesar 1,35 juta KL. Ini meningkat 0,64 juta KL atau 91,3 persen.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved