Perjalanan Decoco Luminer 'Sulap' Limbah Batok Kelapa Jadi Lampu Taman Panel Surya
Dari sampah menjadi cahaya, perjalanan Decoco Luminer, UMKM asal Denpasar yang menyulap limbah batok kelapa jadi lampu taman berbasis energi surya.
Penulis:
Sri Juliati
Editor:
Tiara Shelavie
Motif lain yang turut diukir pada sebutir batok kelapa adalah lebah dan motif minimalis lainnya sesuai selera pasar seperti bunga.
"Bisa juga custom jika ada customer yang ingin membuat merchandise dengan menaruh logo tertentu. As long as possible dibuatkan ukiran, akan kami coba," tambahnya.
Tak hanya ramah lingkungan, Adhim mengeklaim, lampu taman Decoco Luminer juga sangat mudah digunakan dan dibawa ke mana-mana. Pengguna hanya perlu meletakkan lampu taman itu di bawah sinar matahari.
Jika ingin digunakan di dalam ruangan, bagian atas yang berisi panel surya bisa dilepas, dijemur, lalu dipasang kembali. "Jadi sangat mudah, hampir nggak mungkin nggak bisa pakai," tegas Adhim.
Decoco Luminer juga memberikan garansi selama 3 bulan, tidak termasuk kerusakan akibat human error, serta layanan aftersales berupa perbaikan pada lampu.
Customer dapat mengirimkan bagian lampu yang rusak agar diperbaiki oleh Decoco Luminer. Tujuannya agar tak lagi menambah sampah.
Hingga saat ini, lampu taman Decoco Luminer telah dikirim ke berbagai kota di Indonesia seperti Kalimantan dan Sulawesi dengan segmen pasar yang mencakup instansi dan individu.
Hadapi Tantangan

Wanita yang hobi berkebun ini mengaku, ada sejumlah tantangan yang dihadapi selama menjalankan usaha Decoco Luminer, terutama di awal mendirikan usaha. Di sinilah peran PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) hadir.
Tepatnya setelah Adhim terpilih sebagai salah satu pemenang Program Community Link #JadiNyata pada tahun 2024 atas ide dan inovasinya dalam 'menyulap' limbah batok kelapa menjadi lampu taman berbasis panel surya.
Community Link #JadiNyata merupakan program CIMB Niaga yang mengajak keterlibatan masyarakat untuk berkolaborasi aktif dalam mengentaskan isu sosial, ekonomi, dan lingkungan di Indonesia. Program ini sejalan dengan fokus CIMB Niaga kepada keberlanjutan.
Ketika menjadi pemenang, Adhim menerima bantuan modal kerja dan pendampingan selama setahun untuk pengembangan usahanya.
"Selama setahun ini, kami mendapatkan pendampingan dari tenaga ahli dari CIMB Niaga yang paham, UMKM ini mau diarahkan kemana. Ibaratnya, kami yang masih 'bayi' ini dirawat oleh CIMB Niaga, nggak dibiarin jalan sendiri," kata dia.
Setiap dua minggu sekali, Adhim bersama dua pemenang lainnya menerima materi yang berbeda-beda. Selain kelompok, pendampingan juga dilakukan one by one. Yang berkesan, menurut Adhim adalah materi mengenai marketing dan talent mapping.
"Di marketing, kami diajarin bagaimana caranya gather data agar bisa ketemu segmen pasar yang sangat spesifik dan terfokus. Sementara talent mapping dengan psikolog, kami jadi lebih paham tentang tim. "
"Meski kita jadi pemimpin, bisa kok nggak harus dominan. Nah, hanya orang-orang yang berpengalaman yang tahu tentang ilmu ini," jelasnya.
Sumber: TribunSolo.com
Ramai-ramai Beri 'Kehidupan Baru' pada Limbah |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Canangkan Transisi Energi Bersih, Sekolah Terapkan Penggunaan Panel Surya |
![]() |
---|
RSUP Sanglah Bali Bantah Ada Pencurian Organ Jantung WN Australia, Ini Kronologi yang Sebenarnya |
![]() |
---|
Misteri Kematian WNA Australia di Bali, Jantung Hilang dan Saksi Belum Diperiksa |
![]() |
---|
Viral ASN di Bali Diminta Setor Akun Medsos, Akun Sensor: Blunder Lagi gegara Berita Donasi Banjir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.