Ingin Jadi Top 10 Maskapai Dunia Tahun 2030 Malaysia Airlines Gandeng Google hingga Gunakan AI
Malaysia Airlines memiliki target untuk menjadi peringkat 10 teratas maskapai dunia pada tahun 2030. Untuk mewujudkannya mereka lakukan banyak inovasi
Penulis:
Geok Mengwan
Editor:
willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Malaysia Airlines memiliki target untuk menjadi peringkat 10 teratas maskapai dunia pada tahun 2030. Untuk mewujudkannya, maskapai penerbangan Negeri Jiran tersebut melakukan banyak langkah dan inovasi, mulai dari kampanye bekerja sama dengan Google hingga menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Baca juga: Pendapatan Maskapai Malaysia Airlines Naik 2,5 Kali Lipat Usai Kerjasama dengan Manchester United
Dalam wawancara eksklusif Tribunnews di Kuala Lumpur, Malaysia beberapa waktu lalu dengan Chief Commercial Officer Malaysia Aviation Group Dersenish Aresandiran mengatakan bahwa inovasi digital dan personalisasi adalah inti dari pemasaran.
"Dengan memanfaatkan data berbasis AI dan analisis data yang tidak hanya dari perspektif marketing dan media, pemanfaatan teknologi dapat menciptakan hubungan yang lebih dalam dengan pelanggan kami," ujarnya.
Malaysia Airlines bekerja sama dengan Google melalui teknologi Veo untuk memperkuat marketing campaign ‘Time For’ dari Malaysia Airlines. Veo memungkinkan MH untuk menghadirkan pengalaman secara lebih imersif dan multi dimensi. Dengan mengintegrasikan kapabilitas dari Veo itu sendiri, kampanye ‘Time For’ diperkuat bersamaan dengan aktivitas luar ruang di Tiongkok, Jepang, Inggris, Australia, dan India untuk menjangkau kalangan audiens global.
"Dengan memanfaatkan teknologi canggih dan keahlian global Google, kami membuka peluang baru, meningkatkan pengalaman perjalanan, dan memperkuat daya tarik Malaysia sebagai tujuan wisata kelas dunia," kata Dersenish.
Kerjasama tersebut juga menunjukkan komitmen Malaysia Airlines untuk mendukung target Visit Malaysia Year 2026 (VMY 2026) dengan menjadikan Malaysia Airlines sebagai gerbang menuju Asia dan sekitarnya.
Selain kerjasama dengan Google, inovasi digital lainnya dari Malaysia Airlines adalah menghadirkan awak kabin AI pertama di Asia Pasifik, MAYA.
Awak kabin AI tersebut dapat membantu menjawab pertanyaan pelanggan yang dilontarkan dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Melayu.
Pesawat Badan Lebar
Langkah lainnya yang dilakukan Malaysia Airlines untuk terus meningkatkan kepuasan pelanggan demi terus berkembang menjadi lebih baik adalah dengan menghadirkan banyak pesawat berbadan lebar dengan jenis Airbus 330 neo. Pada bulan Juli 2025, Malaysia Aviation Group (MAG) telah menerima tambahan 17 unit A330neo hingga saat ini dengan komitmen untuk mendatangkan hingga 40 unit armada A330neo.
Baca juga: Maskapai Malaysia Airlines Punya Awak Kabin AI, Pertama di Asia Pasifik
Adapun hingga tahun 2030 nanti akan ada 55 Boeing 737-8 dan 737-10 yang akan dioperasikan oleh MAG. Untuk diketahui, Boeing 737-10 yang dimiliki maskapai tersebut merupakan armada berbadan sempit pertama yang dilengkapi kursi kelas bisnis yang dapat direbahkan pertama untuk armada pesawat berbadan sempit menghadirkan kenyamanan yang konsisten dari ujung ke ujung untuk perjalanan regional.
"Investasi kami dalam modernisasi armada, dengan pesawat generasi berikutnya seperti A330 neo dan 737-8, meningkatkan pengalaman penumpang dengan kenyamanan superior meningkatkan keberlanjutan, dan teknologi mutakhir," ujar Dersenish.
Di lain sisi, sebanyak 10 rute baru Malaysia Airlines diluncurkan dan lebih dari 100 frekuensi mingguan ditingkatkan hanya dalam waktu dua tahun sejak Agustus 2024. Rute-rute baru tersebut diantaranya Paris, Maldives, Chiang Mai, hingga Chengdu.
Dersenish mengatakan, peningkatan frekuensi penerbangan dan konektivitas ini bertujuan untuk memperkuat kehadiran Malaysia Airlines di wilayah-wilayah dengan permintaan yang terus meningkat.
"Langkah ini mendukung strategi kami yang lebih luas untuk meningkatkan frekuensi penerbangan, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat komitmen kami untuk menawarkan lebih banyak destinasi guna memenuhi berbagai kebutuhan penumpang kami," ujarnya.

Malaysia Aviation Group (MAG) melaporkan laba bersih setelah bunga dan pajak (NIAT) positif sebesar RM54 juta untuk tahun 2024, menandai tahun ketiga berturut-turut laba operasional positif sebesar RM113 juta.
Kinerja ini semakin diperkuat oleh Laba Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi yang kuat sebesar RM788 juta, yang dicapai meskipun terdapat hambatan operasional, termasuk pemangkasan jaringan proaktif pada kuartal keempat 2024, yang mengurangi kapasitas sebesar 18 persen.
Baca juga: Setelah 9 Tahun Berhenti Beroperasi, Malaysia Airlines Buka Lagi Rute ke Chengdu Tiongkok
MAG mempertahankan saldo kas yang kuat sebesar RM3,0 miliar per 31 Desember 2024, tanpa suntikan modal dari pemegang saham utamanya, Khazanah Nasional Berhad, sejak Oktober 2021. Hal tersebut menunjukkan MAG yang terus berkembang. Terlebih dengan segala pendekatan dan inovasi yang dilakukan belakangan ini, menjadikan target menjadi 10 teratas maskapai dunia semakin mungkin untuk diraih.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.