Atasi Kekosongan, Bahlil Sebut SPBU Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina
Bahlil Lahadalia menyebut para pengusaha SPBU swasta sudah setuju untuk berkolaborasi dengan Pertamina dalam memasok BBM
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut para pengusaha SPBU swasta sudah setuju untuk berkolaborasi dengan Pertamina dalam memasok Bahan Bakar Minyak (BBM) dari BUMN tersebut.
Hal itu disampaikan Bahlil usai melakukan rapat dengan para pengusaha SPBU swasta seperti Shell, BP-AKR, dan Vivo. Rapat ini juga dihadiri oleh Pertamina.
Dengan begitu, SPBU swasta akan mengimpor BBM lewat Pertamina.
"Mereka setuju dan memang harus setuju untuk kolaborasi dengan Pertamina," kata Bahlil dalam konferensi pers di kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (19/9/2025).
Syarat Pertamina dalam mengimpor BBM yang akan dipasok ke SPBU swasta tidak boleh dicampur atau harus merupakan based fuel.
BBM yang diimpor Pertamina untuk SPBU swasta nantinya akan diolah oleh masing-masing tanki badan usaha swasta.
"Itu ibarat bikin teh. Kalau yang awalnya itu Pertamina mau jual sudah jadi teh, tapi sekarang mereka bilang jangan teh katanya. Air panas saja," ujarnya.
Baca juga: Stok BBM Habis, Pegawai SPBU Jualan Kopi di Pinggir Jalan, Pihak Shell: Ada Penyesuaian Operasional
"Jadi, produknya saja nanti dicampur di masing-masing. Ini juga sudah disetujui, ini solusi," ucap Bahlil.
Sebagai informasi, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta seperti Shell, BP, hingga VIVO mengalami kekosongan stok bahan bakar minyak (BBM).
Kondisi ini membuat banyak konsumen mengeluh karena beberapa jenis bahan bakar tidak tersedia, terutama Shell V-Power, BP Ultimate, dan BP 922.
Pengajuan impor BBM tambahan dari SPBU swasta sampai saat ini tidak direstui pemerintah karena sudah melebihi kuota impor yang diberikan.
Pemerintah mengaku telah menambah kuota impor BBM untuk SPBU swasta sebesar 10 persen dari total izin impor pada 2024 lalu.
Baca juga: Soal Kabar PHK Karyawan Imbas BBM Kosong, Shell: Kami Melakukan Penyesuaian Kegiatan Operasional
"SPBU swasta sudah diberikan kuota impor 110 persen dibandingkan dengan 2024. Ini biar clear ya. Jadi sangatlah tidak tepat kalau dikatakan kuota impornya tidak kita berikan. Contoh, 2024 si perusahaan A mendapat 1 juta kiloliter. Kemudian, di 2025 contohnya kami memberikan kuota impor 1 juta kiloliter plus 10 persen. Berarti 1 juta 100 kiloliter," kata Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/9/2025).
Menurut Bahlil, jika SPBU swasta masih kekurangan stok BBM tetapi kuota impornya sudah tidak tersedia lagi maka bisa bekerja sama dengan Pertamina dalam pengadaan BBM.
"Mereka bisa melakukan kolaborasi dengan Pertamina. Dan kemarin saya sudah pimpin rapatnya Pertamina dan Wakil Menteri (Wamen) saya juga sudah pimpin rapat," tuturnya.
Panas Bumi Diproyeksikan Jadi Penopang Ketahanan Energi Nasional |
![]() |
---|
Strategi Anak Usaha Pertamina Jaga Loyalitas Pemakai Aplikasi MyPertamina |
![]() |
---|
SPBU Swasta Kehabisan Stok, Pakar: Pemerintah Harus Kontrol Impor BBM Demi Ketahanan Energi |
![]() |
---|
PLTS Baseload Pertama di Filipina Resmi Beroperasi, Perkuat Portofolio Pertamina NRE |
![]() |
---|
Apresiasi Pelanggan Setia, Hadiah Honda HR-V Siap Dibawa Pulang di MyPertamina Tebar Hadiah 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.