Senin, 29 September 2025

Investor Eropa dan Timur Tengah Lirik Rencana RI Bangun Giant Sea Wall

AHY mengungkap rencana Indonesia membangun tanggul laut raksasa atau giant sea wall telah menarik perhatian investor internasional.

Tribunnews.com/Taufik Ismail
DILIRIK INVESTOR - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap rencana Indonesia membangun tanggul laut raksasa atau giant sea wall telah menarik perhatian investor internasional. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap rencana Indonesia membangun tanggul laut raksasa atau giant sea wall telah menarik perhatian investor internasional.

AHY menyebut rencana pembangunan giant sea wall menarik perhatian investor dari Asia, Eropa, dan Timur Tengah.

"Ada investor potensial dari China. Tidak hanya Asia, tapi juga Eropa dan Timur Tengah," katanya ketika ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2025).

Baca juga: Giant Sea Wall Butuh Dana Besar, Pemerintah Undang Investor Asing

AHY mengaku mendapat informasi ketertarikan investor tersebut dari hasil rapat terbatas terakhir yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto.

"Beliau (Prabowo) memang menyampaikan sejumlah kalangan dan kami juga tahu persis betapa sebetulnya isu ini juga mendapatkan perhatian sejumlah negara," ujarnya.

Meski demikian, AHY mengungkap pemerintah tidak ingin terburu-buru mengeksekusi pembangunan giant sea wall.

Sebab, pembangunan giant sea wall membutuhkan waktu dan proses yang panjang karena ini merupakan proyek besar.

"Kita ingin progresif, tetapi tidak boleh grasah-grusuh, [yang] akhirnya malah justru menimbulkan masalah-masalah di kemudian hari," ucap AHY.

Sebagai informasi, Prabowo telah membentuk Badan Otorita Pengelolaan Pantai Utara Jawa.

Badan ini dibentuk untuk menghadapi ancaman penurunan muka tanah dan bencana rob yang terus melanda wilayah pesisir utara Pulau Jawa. 

Badan ini akan menjadi motor utama dalam perencanaan dan pengelolaan proyek tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall yang telah lama tertunda.

Baca juga: Prabowo Bertemu Presiden Xi Jinping Bahas Proyek Giant Sea Wall di Pesisir Pantai Utara Jawa

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan, pembentukan badan ini merupakan respons atas kondisi darurat yang dialami sekitar 20 juta warga di pesisir utara Jawa, yang setiap tahun menghadapi penurunan tanah dan banjir rob.

“Studi menunjukkan penurunan muka tanah terjadi hampir setiap tahun. Beberapa wilayah bahkan rutin dilanda rob. Karena itu, dibentuklah Badan Otorita Pengelolaan Pantai Utara Jawa,” ujar Prasetyo di Istana Kepresidenan, Senin (25/8/2025).

Menurut Prasetyo, rencana pembangunan Giant Sea Wall sebenarnya telah disusun sejak tahun 1990-an, namun belum terealisasi secara konkret. Dengan adanya badan otorita ini, proyek tersebut diharapkan segera berjalan.

Prabowo menunjuk Laksamana TNI (Purn) Didit Herdiawan Ashaf sebagai Kepala Badan Otorita. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan