Senin, 6 Oktober 2025

Pebisnis Online Disarankan Libatkan Distributor Lokal Atasi Tantangan Mahalnya Ongkir

Volume transaksi belanja online dari luar Jawa meningkat hampir 9 kali lipat di 2024 jika dibandingkan data di 2020.

Shutterstock
TANTANGAN BIAYA KIRIM - Pebisnis online disarankan menempuh strategi berupa pelibatan distributor lokal untuk mengatasi mahalnya biaya kirim terutama ke daerah pelosok. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi para pebisnis online di Indonesia saat ini adalah ongkos kirim yang mahal karena tipikal Indonesia sebagai negara kepulauan yang sangat luas.

Biaya kirim ke daerah terutama wilayah pelosok menjadi mahal karena barang tersebut dikirim terpusat dari satu titik distribusi saja, misalnya di Jakarta atau Jabodetabek.

Mengatasi kendala tersebut, pebisnis online disarankan menempuh strategi berupa pelibatan distributor lokal. Strategi ini disebut Multi-Origin Go-To-Market Strategy atau MOGTM. 

Baca juga: Belanja Online Tak Selesai di Checkout, Harpelnas 2025 Soroti Pentingnya Kepastian Layanan Konsumen

Strategi ini membuat jangkauan pengiriman menjadi lebih meluas dan merata.

Melalui strategi MOGTM, penjualan online bisa diperluas hingga ke wilayah tier 2 dan 3 dengan memanfaatkan jaringan distributor lokal melalui ekosistem teknologi yang terintegrasi. 

Produk tidak hanya terpusat di gudang Jabodetabek, tetapi juga dialokasikan ke gudang distributor lokal di berbagai daerah.

Salah satu yang sudah menerapkan strategi ini adalah Dzaki Fikri, pengusaha distributor produk kesehatan konsumer pemilik DC Medika.

Dengan strategi MOGTM, Dzaki mengaku volume pesanan bulanan barang di stoknya naik hingga 650 persen sejak Juli 2024.

"Kenaikan pesanan ini memperluas jangkauan kami, selain di Jawa Tengah juga ke Kalimantan, Sulawesi, NTT, dan NTB," ungkapnya dikutip Kamis, 18 September 2025.

Hal serupa juga dialami perusahaan distributor personal care PT Barra Sehat Sentosa yang mencatatkan rata-rata peningkatan penjualan bulanan 34 persen.

Jaringan distribusi yang mereka kelola saat ini mencakup lebih dari 30 kota di Jawa, dengan kapasitas gudang yang naik 2 kali lipat.

Integrasi teknologi MOGTM membuat pengelolaan operasional secara lebih efisien dan membuka peluang pertumbuhan baru yang sebelumnya sulit dijangkau.

Danang Cahyono, Chief Operating Officer Sirclo menjelaskan, ekonomi digital Indonesia akan tumbuh berkelanjutan bila solusi yang dihadirkan sesuai dengan realitas negara kepulauan.

"Karena itu, melalui MOGTM, kami melibatkan distributor lokal di luar Jabodetabek untuk mempercepat distribusi, membuka peluang baru di ekosistem online, sekaligus menjadi motor pertumbuhan ekonomi daerah," ujar Danang.

Dia menjelaskan, pertumbuhan e-commerce di luar Jawa terus menunjukkan tren positif. Data internal di perusahaannya mencatat, volume transaksi dari luar Jawa meningkat hampir 9 kali lipat di 2024 jika dibandingkan data di 2020.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved