Senin, 29 September 2025

Menkeu Purbaya Bakal Rombak Gaya Fiskal dan Moneter Ketat Era Sri Mulyani

Purbaya mengungkapkan pemerintah akan bersinergi dengan Bank Indonesia (BI) untuk menghindari pengetatan likuiditas perbankan. Ubah gaya Sri Mulyani..

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: willy Widianto
Nitis/Tribunnews
PESAN SRI MULYANI - Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati periode 2024-2025 meminta untuk seluruh pejabat di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) agar menjaga keuangan negara. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memberi sinyal akan mengubah gaya kebijakan fiskal dan moneter yang selama ini dikenal ketat di era Sri Mulyani Indrawati. Purbaya menekankan perlunya percepatan program pembangunan dan likuiditas yang lebih longgar agar pertumbuhan ekonomi bisa lebih cepat.

Baca juga: Apindo: Menkeu Purbaya Harus Prioritaskan Industri Padat Karya

“Pak Presiden dan tim tadi beberapa menteri sudah setuju untuk menciptakan langkah-langkah supaya program pembangunannya cepat dan sistem finansialnya tidak ketat seperti sekarang. Artinya bisa tumbuh lebih cepat, sektor swastanya juga. Kira-kira begitu,” kata Purbaya usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/9/2025).

Purbaya mengungkapkan pemerintah akan bersinergi dengan Bank Indonesia (BI) untuk menghindari pengetatan likuiditas perbankan. "Kita akan sinergi jangan sampai kebijakan saya dan BI mencekik sistem perbankan dalam hal likuiditas dan saya sudah bicara sama Deputi Senior BI dengan izin presiden juga kita akan ke depan ambil langkah yang perlu supaya yang sering masyarakat likuiditas kita akan meningkat signifikan ke depan,” ujarnya.

Saat era Sri Mulyani, disiplin fiskal kerap ditekankan dengan menjaga defisit ketat di bawah 3 persen dan kehati-hatian dalam menambah belanja negara. Purbaya tidak menegasikan aturan tersebut, namun menekankan bahwa percepatan pelaksanaan program menjadi prioritas. 

Baca juga: Menteri Keuangan Purbaya Minta Dukungan Jajaran Kemenkeu Pastikan Fiskal Stabil

“Kebijakan-kebijakan yang ada sekarang itu kelihatannya belum terlalu lancar diselenggarakan. Dan tadi rapat menentukan atau memutuskan untuk mempercepat semuanya. Itu dulu yang pertama. Jadi harusnya ekonominya akan tumbuh lebih cepat,” jelasnya.

Meski memberi sinyal lebih ekspansif, Purbaya memastikan tetap patuh pada batas defisit 3 persen sesuai undang-undang. “Kami akan ikuti UU yang ada,” tegasnya.

Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto merombak Kabinet Merah Putih pada Senin (8/9/2025). Satu diantaranya adalah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati

Ia digantikan Purbaya Yudhi Sadewa. Purbaya adalah Ketua Dewan Komisioner LPS berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 58/M Tahun 2020 tanggal 3 September 2020.

Purbaya memperoleh gelar Sarjana dari jurusan Teknik Elektro di Institut Teknologi Bandung (ITB), memperoleh gelar Master of Science (MSc) dan gelar Doktor di bidang Ilmu Ekonomi dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat. 

Baca juga: Purbaya Yudhi Sempat Tak Percaya Ditunjuk Jadi Menkeu, Ngaku Kaget Saat Ditelepon Nomor Asing

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan