Senin, 29 September 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Tarif Trump Membuat Eksportir Makanan dan Minuman Beralih ke Tiongkok dan Asia

Brasil, yang merupakan produsen kopi terbesar di dunia, telah dikenakan pajak impor AS sebesar 50%.

Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS/AKBAR PERMANA
TARIF TRUMP - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump naikkan impor 14 negara. TRIBUNNEWS/AKBAR PERMANA 

"Langkah ini belum pernah terjadi sebelumnya" dan dapat membuka jalan bagi lebih banyak bisnis untuk memasuki pasar Asia," kata Portes.

Tahun lalu, produsen kopi Brasil juga menandatangani kesepakatan senilai miliaran dolar dengan Luckin Coffee - sejenis Starbucks di China.

Eksportir biji kopi Brazil Fernanda Pizol mengatakan perkebunannya, Daterra Coffee, akan menjual lebih banyak kopi ke China dan pasar lain jika permintaan di AS menurun.

Banyak pembeli Amerika telah meminta untuk menghentikan sementara pesanan guna menilai dampak tarif pada barang-barang Brasil, kata  Pizol, yang mengawasi penjualan di perusahaan tersebut.

Bisnis dengan pembeli Tiongkok telah melonjak selama beberapa tahun terakhir, kata Pizol, yang menambahkan bahwa penjualan di Jepang dan Eropa juga berkembang pesat.

"Kita perlu melakukan diversifikasi. Kita sudah punya daftar tunggu pembeli."

Namun bagi pemanggang kopi AS, sekantong biji kopi Brasil seberat lima pon (2,268 kg) bisa naik sekitar 25?lam beberapa bulan mendatang, menurut konsultan kopi Luke Waite.

Lonjakan tersebut berarti peminum kopi mungkin akan membayar hingga 7% lebih banyak per cangkir, dengan asumsi kafe menyerap sebagian biaya tambahan, ia memperkirakan.

"Tampaknya kecil, tetapi biaya-biaya ini bertambah setiap harinya."

'Cahaya yang bersinar'

Di India, di mana tarif AS sebesar 50% mulai berlaku pada bulan Agustus, eksportir barang seperti teh dan makanan laut juga melirik China.

Negara Asia Selatan itu telah terjebak dalam upaya Washington untuk menekan Rusia terkait Perang Ukraina.

Gedung Putih mengenakan pungutan sebesar 25% sebagai penalti atas pembelian minyak Moskow, di samping tarif 25% untuk barang-barang India—sebuah langkah yang disebut Delhi "tidak masuk akal".

Banyak pembeli AS telah menghentikan pesanan baru untuk udang karena pembicaraan perdagangan dengan Washington terus berlanjut, kata sekretaris jenderal Asosiasi Eksportir Makanan Laut India KN Raghavan kepada BBC.

Ia terutama khawatir bahwa bisnis kecil di AS akan berpaling dari makanan laut.

"Ini akan menjadi masa yang sulit", katanya, tetapi menambahkan bahwa ia optimistis bahwa negosiasi India akan membuahkan hasil dalam beberapa minggu mendatang.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan